Retno Mayasari ?Tampil Sehat & Cantik

General Manager EIG Dermal Wellness Indonesia

Bagi Retno Mayasari, bidang kecantikan adalah dunia yang menyenangkan. Perkembangannya yang pesat mengikuti kemajuan teknologi, tak terkecuali di Indonesia. Jika dulu kecantikan hanyalah milik kaum berada, kini semua bisa memilikinya dan sudah menjadi kebutuhan.

Sebelum berkecimpung di area kecantikan, perempuan yang biasa disapa Maya ini mengawali kariernya di dunia hospitality. Dia telah menduduki berbagai posisi di bidang marketing, komunikasi, dan media relations & promotion. Banyak hal dia pelajari, termasuk membuat perencanaan maupun mengonsep suatu event. Sempat beralih ke bidang telekomunikasi dan baru pada 2004 mulai terjun ke industri kecantikan.

Peningkatan pertumbuhan konsumen setiap tahunnya menjadikan industri kecantikan sangat berpeluang besar menangguk keuntungan. Bahkan, pada 2020, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan paling besar, dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara di sektor ini.

Pertumbuhan industri kecantikan didorong kontribusi tiga kategori utama, yaitu tata rias, perawatan rambut, dan perawatan kulit. Maya dengan jeli melihat kesempatan itu dan ikut mengambil bagian dalam industri tersebut. Waktu itu, dia dipercaya untuk menangani tiga brand skincare.

Meskipun membutuhkan waktu, dia berhasil membangun kepercayaan konsumen terhadap brand-nya. Resepnya ketekunan dan tidak gampang menyerah. “Karena saya juga memulainya dari bawah sekali. Selama kita tekun dan menemukan passion atau minat terhadap suatu pekerjaan, saya rasa bisa memberikan hasil sangat baik. Mengenai peningkatan jabatan atau posisi akan mengikuti dengan sendirinya,” tuturnya.

Persaingan Positif

Menggeliatnya perawatan diri melalui internet ataupun media lainnya, menjadikan perawatan kecantikan sebagai bagian penting dari rutinitas sehari-hari. Maya pun dituntut untuk mengikuti tren dan beradaptasi. Dia menganggap tantangan itu adalah sesuatu yang positif, bukan sebagai kompetitor semata. Bagaimana harus bersaing secara sehat, karena di Indonesia banyak sekali produk skincare yang sudah beredar, baik dari lokal sampai tingkat premium.

International Group (EIG) Dermal Wellness Indonesia. Bisnis itu adalah anak perusahaan EIG Malaysia yang sudah tercatat di Bursa Malaysia. EIG merupakan salah satu yang terdepan dalam industri kecantikan dan kesehatan di ASEAN serta Hongkong. EIG menjadi distributor eksklusif dan supplier resmi Dermalogica, skincare brand yang digunakan lebih dari 100.000 terapis kulit profesional di 80 negara di dunia.

Maya menceritakan kekagumannya pada Dermalogica. Produk tersebut terlahir dari kepedulian Jane Wurwand dan dr. Linda Howard terhadap dunia skincare. Visi mereka adalah menciptakan produk bebas dari bahan penyebab iritasi dan jerawat yang akan menjaga kesehatan kulit.

Kepedulian tersebut mendorong mereka mendirikan International Dermal Institute (IDI). Selain bertanggung jawab dalam riset dan pengembangan produk-produk Dermalogica, IDI berperan penting memberikan edukasi bagi para skin therapist profesional.

Peran edukasi inilah yang menarik minat Maya untuk bergabung. Bagi perempuan yang menamatkan studi di bidang Administrasi Bisnis ini, misi semacam itu sangat jarang ditemui. Dermalogica tidak hanya mengutamakan laba penjualan, tetapi juga kepentingan konsumennya untuk jangka panjang.

Strategi marketing pun dirancang untuk mengakomodasi, seperti konsep Skin Bar di outlet Dermalogica yang terdapat di berbagai pusat perbelanjaan. Outlet tidak hanya menjadi tempat untuk display semata, tetapi juga harus memenuhi unsur edukasi, pendekatan secara pribadi, dan tak ketinggalan human touch.

Sampai triwulan pertama 2019, Dermalogica memiliki target untuk memperluas jaringan distribusinya. EIG Dermal Wellness berencana membuka 17 retail outlet di SOGO Departemen Store di Indonesia. Saat ini sudah hadir sembilan konter di Jakarta, kemudian ada juga di Bandung, Surabaya, dan Bali. “Sebentar lagi kami akan membuka outlet di Kalimantan, yaitu di kota Samarinda dan Balikpapan, serta di Medan,” tutur wanita kelahiran 5 Januari ini.

Naskah: Elly S & Nurasiah | Foto: Fikar Azmy

Untuk selengkapnya, dapat dibaca di majalah cetak maupun digital Women’s Obsession edisi Januari 2019

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/j12Fa-vmIW4" width="696" height="392" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>