Wajah Transportasi Tanah Air

Moda transportasi di suatu negara sangatlah penting, karena berperan besar memfasilitasi mobilitas penduduknya. Perkembangan transportasi di Indonesia bisa dikatakan tidak berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penduduk. Contoh kecilnya, sejumlah kendaraan yang sudah ‘tua’ kerap digunakan untuk mengimbangi tingginya laju penumpang beraktivitas. Ataupun kondisi penumpang yang berimpit-impitan di dalamnya.

Memperingati hari Perhubungan yang jatuh setiap 17 September, kami berbagi kilasan singkat mengenai moda transportasi yang paling banyak digemari masyarakat, yakni kereta, bus, dan transportasi online. Angkutan kota sendiri mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1970-an untuk menggantikan model transportasi sebelumnya, oplet. Sejak saat itu, angkot mulai menjadi pilihan transportasi masyarakat.

Diisi oleh kurang lebih tiga belas orang, tarif yang diberlakukan tergantung dari jauh dekatnya jarak tujuan penumpang. Hingga kini, angkot atau yang juga dikenal dengan mikrolet masih aktif melayani penumpang di berbagai penjuru Tanah Air, baik di kota besar hingga di pelosok desa.

Perkembangan Layanan Bus

Selanjutnya transportasi berkembang ke ukuran yang lebih besar, seperti bus. Pada tahun 1895 bus bertenaga mesin pertama kali muncul bersamaan dengan perkembangan mobil. Kemudian, berbagai macam model bus dikembangkan pada tahun 1900-an, dan sampai akhirnya bentuk bus yang utuh mulai tersebar luas tahun 1950-an. Pada awal abad 21 bus mulai populer. Sebagai salah satu moda transportasi massal, kualitas bus di Tanah Air juga terus diperbaiki. Ada banyak sekali jenis bus berkembang dari masa ke masa.

Big Bus Mercedes Benz O 321 H bisa dibilang sebagai pelopor masuknya bus canggih di Indonesia, pada masanya Mercedes Benz O 321 H merupakan salah satu jenis bus terbaik di dunia. Pada tahun 2008 Mercedes Benz XBC OH 1518 EIII (King Cooler) dikeluarkan Mercedes Indonesia sebagai generasi baru dari OH 1518, yaitu OH 1518 e3 XBC. XBC sendiri adalah X-perimental Bus Chasis yang dibuat khusus untuk kondisi jalan di Indonesia.

Selain itu, hadirnya Transjakarta turut menjadi wajah baru transportasi umum terintegrasi di Indonesia. Transjakarta memiliki jalur lintasan terpanjang di dunia, yakni 208 km dengan 242 stasiun BRT yang tersebar dalam 13 koridor. Peningkatan yang terus dilakukan membuat jam operasional turut berubah yang awalnya beroperasi dari 05.00-22.00 WIB, kini beroperasi 24 jam di sebagian koridornya.

Semakin berkembang, kini juga mulai dihadirkan bus Transjakarta Non BRT atau yang biasa disebut bus pengumpan Transjakarta yang memiliki ukuran lebih kecil dari Transjakarta. Bus ini memiliki jalur dan pemberhentian yang lebih fleksibel yang membuatnya tidak harus berhenti di halte Transjakarta selama ada plang ‘Stop Bus Pengumpan Transjakarta’.

Untuk metode pembayaran, jika penumpang naik melalui halte, maka harus tap di pintu masuk seperti biasa. Bila naik di pinggir jalan maka penumpang bisa membayar secara cash atau menggunakan EDC yang selalu dibawa oleh kernet bus. Tidak hanya itu, bus transmini juga mulai menghiasi jalan-jalan ibukota. Digadang-gadang bus ini akan bertugas menggantikan metromini.

Memiliki fisik yang tidak jauh berbeda dengan bus pengumpan Transjakarta, bus ini memiliki corak oranye dengan desain bangku berjejer yang menghadap ke depan persis seperti metromini. Bus ini dilengkapi dengan GPS dan penyejuk di dalam kabin. Moda transportasi ini bisa berhenti di halte mana pun seperti pendahulunya. Sayangnya, bus kecil ini baru melayani beberapa rute seperti Manggarai – Pasar Rumput – Halimun – Setiabudi – Kuningan Madya – Karet Kuningan – GOR Sumantri – Depkes – Patra Kuningan – Kuningan Timur – Gatot Subroto Jamsostek – LIPI – GBK – Bundaran Senayan – Masjid Agung – Blok M.

Peningkatan Rute Kereta Api

Ada pula kereta api yang menjadi salah satu alat transportasi massal yang dipilih masyarakat, khususnya wilayah Jabodetabek. Diawali pada tahun 1867, operasional kereta api di Indonesia pertama kali pada 10 Agustus 1867. Perjalanan perdana ini menghubungkan Desa Kemijen di Semarang Timur dengan Desa Tanggungharjo di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, melalui relasi Stasiun Samarang-Stasiun Tanggung.

Di awal kemunculannya, fasilitas yang ditawarkan terbilang masih sangat minim. Terlebih kereta api ekonomi dalam kota yang saat itu menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam berkendara. Membludaknya penumpang dan peraturan yang belum ketat membuat banyak dari pengguna naik di atap gerbong dan bergelayut di bagian pintu kereta. Hingga saat ini, industri perkeretaapian Tanah Air sudah memasuki usia 150 tahun. Di usia matang tersebut, eksistensi kereta api kita malah semakin berkembang.

Hal tersebut terlihat dari gencarnya pembukaan jalur baru di berbagai pulau di Tanah Air dan proyek peningkatan infrastruktur. Di sisi lain, perkembangan yang juga semakin pesat adalah sistem pemesanan tiket. Saat ini, proses pemesanan tiket kereta api menjadi sangat mudah berkat kecanggihan teknologi. Salah satu bukti nyata dapat dilihat dari kehadiran fitur-fitur di aplikasi mobile.

Selain itu, kereta yang memudahkan mobilitas ke bandara juga telah disediakan. Kereta api bandara ini baru bisa melalui beberapa stasiun seperti Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara. Mass Rapid Transit atau yang lebih dikenal dengan MRT juga menjadi salah satu perkembangan di muka transportasi kereta api.

Dirintis sejak beberapa tahun lalu, perkembangan proses MRT di Jakarta mulai terlihat di tahun 2018 ini. Rencananya, uji coba operasi akan mulai dilaksanakan pada awal tahun 2019 mendatang. Menurut laman resmi Jakarta MRT, hingga 27 Agustus 2018 persiapan telah mencapai 62,34%.

Primadona baru, Transportasi Online

Selain angkot, bus, dan kereta, moda transportasi yang tengah diminati masyarakat urban adalah layanan transportasi online. Tak dapat dipungkiri salah satu pencetusnya adalah GO-JEK, aplikasi ojek online pertama sebelum pesaing bermunculan. Mengubah pola kebiasaan memesan kendaraan dengan cepat dan mudah, cukup dengan gadget.

Diawali dengan hadirnya ojek motor online, hadir pula mode pemesanan dalam bentuk mobil yang memungkinkan penggunanya untuk naik bersamasama dengan sanak keluarga maksimal empat penumpang dalam satu pemesanan. Kualitas layanan pun terus ditingkatkan dengan penambahan dua rute pemberhentian yang membuat penumpang bisa mampir ke satu tempat lain.

Semakin berkembang, kini para pengusaha platform transportasi online tersebut juga mulai membina kerjasama dengan perusahaan taksi ternama di Tanah Air. Hal ini jelas memudahkan para pengemudi taksi yang sempat mengalami penurunan pendapatan akibat adanya aplikasi online tersebut.

Tidak hanya itu, para pemilik platform transportasi ini juga menghadirkan gebrakan lain dan tidak hanya sekadar mengantar penumpang, seperti adanya layanan pesan antar makanan, bersih-bersih rumah, pijat, hingga mengantar barang, pembelian pulsa, dan masih banyak lagi.