73 Perempuan Tangguh 2018 | Alexandra Askandar Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri

Di antara empat orang direksi baru Bank Mandiri  nama Alexandra cukup mencuri perhatian sebagai satu-satunya wanita. Dia menunjukkan kemampuannya menangani bidang koordinasi kelembagaan.

Kariernya meroket sejak tiga tahun terakhir, hingga akhirnya menjadi direktur baru Bank Mandiri di usia muda. Dia memang baru dipercaya dan diangkat sebagai direktur hubungan kelembagaan Bank Mandiri. Namun jika dilihat dari jam terbangnya, Alexandra Askandar
diyakini sebagai orang yang tepat untuk membawa kemajuan Bank Mandiri.

Wanita berparas cantik yang akrab disapa Sandra ini bukanlah orang luar Bank Mandiri. Dia merampungkan sarjana ekonominya di Universitas Indonesia dan gelar Master of Business Administration dari Boston University, Massachusetts USA.

Sejarah karier perbankannya meliputi group head corporate banking pada tahun 2015 dan senior executive vice president pada 2016 di Bank Mandiri. Sepak terjang wanita kelahiran
Medan, 9 Januari 1972 ini memang menarik. Pastinya, dunia perbankan bukanlah bidang baru bagi Sandra.

Dia adalah putri dari Askandar, bankir senior BDN dan mantan direktur BRI periode 2000-2006. Sebelum diangkat sebagai direktur, dia menjabat sebagai senior executive vice president corporate banking, sekaligus komisaris di Mandiri Sekuritas sejak 2011.

Sandra juga pernah menempati berbagai posisi di Bank Mandiri antara lain sebagai group head syndicated and structured finance (2009-2015), department head corporate banking III group (2006-2008), dan senior relationship manager Corporate Banking Group.

Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit 11,8% secara year on year menjadi Rp762,5 triliun pada akhir Juni 2018. Adapun Rp3,33 triliun telah disalurkan pada sektor produktif pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan. Angka pertumbuhan tersebut sudah hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan kredit Bank Mandiri selama lima tahun terakhir sebesar 11,9%.

Dia menjelaskan capaian ini dipengaruhi inovasi produk dan relaksasi aturan yang dilakukan Bank Mandiri. Relaksasi yang dimaksud, antara lain penghapusan batas usia penerima kredit di sektor pertanian. Biasanya Bank Mandiri memberlakukan ketentuan
batas usia penerima kredit tidak boleh lebih dari 60 tahun.

Di sisi lain, pertumbuhan laba secara bisnis ditunjang oleh segmen korporasi dan retail. Terhitung pada Maret 2018, pembiayaan segmen korporasi besar mencapai Rp20,9 triliun. Kinerja solid tersebut menunjukkan perusahaan telah melakukan perbaikan signifikan
baik dari sisi pengelolaan aset produktif dan penajaman fokus bisnis.

Meskipun kondisi perekonomian eksternal masih belum sepenuhnya kondusif. Saat ini Bank Mandiri menyiapkan produk dan layanan perbankan untuk mendukung PT Pison Tickettech (kiosTix) sebagai website pembelian tiket eksklusif Asian Games 2018 untuk memudahkan masyarakat yang ingin mendukung atlet Asian Games 2018. Menurutnya, kerjasama ini menjadi bukti dukungan perseroan pada olahraga nasional serta Asian Games 2018. Angie Diyaa | Istimewa