Arini Subianto: Tak Sekadar Meneruskan Bisnis Warisan Orangtua

Direktur Utama PT Persada Capital Investama

 

Setelah ayahnya, Benny Subianto, meninggal pada 2017, Arini Saraswaty Subianto mengambil alih bisnis keluarganya yang bernilai jutaan dolar AS. Anak tertua dari tiga bersaudara ini dipercaya oleh keluarga besar untuk meneruskan perjuangan Benny Subianto untuk memimpin seluruh bisnis yang berada di bawah payung PT Persada Capital Investama. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan investasi yang menaungi bisnis di sejumlah sektor industri, mulai dari perkebunan, pertanian, konstruksi, properti, hingga pertambangan.

 

Benny Subianto dikenal sebagai salah satu orang yang berhasil membesarkan PT. Astra International Tbk (Astra Group), pendiri PT Astra Agro Lestari, komisaris PT Adaro Energy Tbk, dan pendiri sekaligus presiden direktur PT Persada Capital Investama.

 

Berkat tangan dinginnya, perempuan kelahiran 20 Desember 1970 ini berhasil mengembangkan perusahaannya dan dipercaya meneruskan amanah sebagai direktur utama PT Persada Capital Investama. Sebagai anak tertua, Arini pun harus melanjutkan estafet jabatan ayahnya sebagai Komisaris PT Adaro Energy Tbk sejak April 2018. Dia merupakan satu-satunya perempuan yang duduk di jajaran komisaris PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Persada Capital Investama memegang saham minoritas di perusahaan tersebut dan tercatat berinvestasi di perusahaan startup teknologi sejak 2017.

 

BACA JUGA:

Shinta Widjaja Kamdani: Ciptakan Iklim Usaha Kondusif, Kompetitif, dan Berkelanjutan

Retno Marsudi: Aktifkan Kembali Mekanisme Bilateral

 

Sepak terjang perempuan peraih Master of Business Administration dari Fordham University Graduate School of Business Administration, New York, Amerika Serikat, ini dalam diversifikasi bisnis tak perlu diragukan lagi. Dia juga menjadi satu pendiri Union Group, perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman (F&B) di Jakarta.

 

Kemudian, dia memperluas portofolionya ke layanan kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit Persada di Malang, Jawa Timur, sekaligus menjabat sebagai komisaris di Adaro Energy. Selain itu, Arini pun menjadi komisaris PT Adaro Strategic Investment (Desember 2016 - sekarang), komisaris PT Adaro Strategic Lestari (Desember 2016 - sekarang), dan Komisaris PT. Adaro Strategic Capital (Desember 2016 - sekarang).

 

 

Tanggung jawab dan posisi lain yang diembannya, Arini juga menduduki jabatan sebagai presiden direktur PT Tri Nur Cakrawala (Januari 2017 - sekarang), presiden direktur PT Pandu Alam Persada (Januari 2017 - sekarang), dan Direktur PT Panaksara (Juli 1999 - sekarang). Kemitraan strategis pun dilakukan pada Agustus 2023, antara Yayasan Benny Subianto dan Universitas Pignatelli Triputra (Upitra). Melalui penandatanganan MoU mengukuhkan komitmen untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa dan para pendidik anggota fakultas yang berprestasi untuk mengejar pendidikan lebih tinggi.

 

Arini masuk dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia 2022 menurut Forbes. Dengan posisi peringkat ke-28, dia dan keluarganya diketahui memiliki kekayaan US$1,5 miliar atau setara dengan Rp22 triliun. Mayoritas sumber kekayaannya berasal dari bisnisnya di Persada Capital Investama.

 

Belum lama ini, nama Arini masuk dalam daftar 20 Most Powerful Women 2023 dari Fortune Indonesia. Sosoknya dinilai sebagai salah satu perempuan yang berhasil melakukan pembuktian dan meraih puncak kepemimpinan pada dunia yang dijalaninya. Elly S | Dok. Pribadi