73 Perempuan Tangguh 2018 | Angreta Chandra CEO PT Weha Transportasi Indonesia Tbk

Angreta terbilang bukan pemain baru di dunia transportasi yang bersisian dengan industri pariwisata. Diakuinya penerapan sistem digital dan perhelatan event internasional menjadi pendongkrak
pertumbuhan bisnis.

 

Menjabat sebagai CEO sejak 2015, Angreta Chandra menetapkan arah perusahaan ke
garis modernisasi digital. Meluncurkan platform reservation online untuk memudahkan proses pemesanan mobil sejak tahun 2017, namun mulai efektif sejak awal 2018.

Selain itu, program tersebut diakui menjadi salah satu langkah untuk memperluas jangkauan pemesan dari berbagai daerah di luar pulau Jawa. Selama ini, White Horse
telah hadir di beberapa kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bali, Palembang, dan Bandung. Dengan adanya platform tersebut diharapkan ke depannya dapat memenuhi kebutuhan pasar akan bus pariwisata di area luar kota-kota tersebut.

Selain meluncurkan platform digital untuk pemesanan kendaraan, akhir 2017 lalu, WEHA menambahkan fitur WEHA Mart pada Android. Layanan tersebut memberikan pilihan makanan, minuman, snack, hingga pemesanan tiket masuk obyek wisata.

Fitur tersebut dapat digunakan di dalam aplikasi online booking, setelah melakukan pemesanan bus. Perempuan kelahiran 17 September 1977 ini pun berharap aplikasi tersebut kian memudahkan detail rencana perjalanan secara online.

Melihat tingginya minat pasar akan moda transportasi bus, Angreta kini juga tengah mengincar pangsa pasar baru. Jika sebelumnya lulusan akuntansi Universitas  Tarumanegara ini melirik korporasi, maka instansi pendidikan juga menjadi peluang
baru.

Ditelisik dari berbagai keperluan bus pariwisata di lembaga tersebut cukup tinggi. Wanita yang juga pernah menjabat sebagai finance director di PT Panorama Transportation Tbk pada tahun 2008 juga telah menjalin sejumlah kerja sama deng berbagai pihak. Di antaranya dengan Bank BRI lewat penggunaan kartu BRIZZI pada transaksi Day Trans sebagai salah satu armada White Horse.

Perusahaan memiliki beberapa unit armada, seperti Day Trans, Gray Line, dan Joglosemar.
Hingga saat ini, total unit yang dimiliki Weha Transportasi Indonesia telah mencapai sekitar 300 unit. Di bawah kepemimpinan lulusan Ernst-Abbe-Hochschule Jena, Jerman ini, WEHA berhasil membukukan hasil penjualan bersih pada kuartal I 2018 sebesar Rp36,04 miliar. Angka tersebut naik 18,66% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selain itu, penggunaan sistem operasional berbasis digital juga menyebabkan implementasi di bagian operasional. Dari peralihan tersebut terciptalah rasio laba kotor senilai 43% di
kuartal ke-lll 2017, sementara tahun sebelumnya di periode yang sama mencapai 27%. Biaya usaha mengalami penurunan 16% di kuartal lll tahun 2017. Peningkatan laba bersih sebesar 49,4% menjadi sebesar Rp72 miliar, dibandingkan periode yang di 2016. Indah Kurniasih | Istimewa