Kartini Inspiratif 2024 | Fitrijani Soewandi: Cerdas Memilih Prioritas

Direktur/VP Legal PT Shell Indonesia

 

Fitrijani Soewandi adalah salah satu srikandi di PT Shell Indonesia yang menduduki jabatan strategis. Dia memiliki peran besar agar perusahaan multinasional tersebut terus bertumbuh, namun tetap sejalan dengan aturan hukum dan ketentuan yang berlaku. 

 

“Sebagai Direktur dan VP Legal, saya harus dapat berperan sebagai business partner dan memiliki business acumen, sehingga perusahaan bisa terus berkembang. Namun di saat saat bersamaan, sebagai penasihat hukum, saya harus memastikan apa yang menjadi tujuan dari bisnis ini align dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia,” jelasnya.

 

Bicara soal kesetaraan gender, sejalan dengan apa yang dirasakan di Shell Indonesia, perusahaan telah berupaya menciptakan iklim kerja yang kondusif tanpa memandang latar belakang gender, usia, ataupun tampilan fisik. Hal itu agar para karyawan dapat memberikan potensi terbaik yang dimilikinya.

 

BACA JUGA:

Kartini Inspiratif 2024 | Dothy: Utamakan Pendidikan untuk Berkompetisi

Kartini Inspiratif 2024 | Endang Suraningsih: Lawan Stereotip Melalui Prestasi

 

Perempuan kelahiran Jakarta ini menjadi salah satu advisor Shell Indonesia Women’s Network (SIWN), suatu platform yang memberdayakan para karyawan untuk terhubung, berbagi ide, dan saling mendukung dalam mencapai potensi. Pembentukan SIWN didasari semangat keberagaman dan inklusivitas untuk mendukung para karyawan perempuan dalam mencapai aspirasinya, baik personal maupun profesional.

 

Fitri juga melihat perempuan memiliki kesempatan yang setara untuk membangun karier di Shell Indonesia. Di perusahaan ini jumlah karyawan perempuan yang berada di posisi manajemen senior dan menengah terus meningkat dari tahun ke tahun. “Mayoritas presiden direktur Shell di wilayah Asia adalah perempuan, demikian juga di Shell Indonesia,” ujar Fitri dengan bangga.

 

Pada era saat ini, melihat sosok perempuan berkarier adalah hal yang wajar. “Bahkan, tak jarang saat ini kaum hawa menjadi pemimpin pada suatu organisasi. Namun, masih ada orang-orang menganggap bahwa perempuan berkarier harus mengorbankan keluarganya yang saya tidak sepenuhnya setuju,” ungkap perempuan yang senang memakai batik, baik untuk acara santai maupun ke kantor ini. 

 

 

Menjadi perempuan yang memilih untuk berkarier, sambungnya, tentu memiliki tantangan yang luar biasa, terutama dalam hal membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Untuk hal tersebut, ada beberapa hal yang Fitri terapkan. Pertama,  work life balance

 

“Peran perempuan untuk berkarier ataupun keluarga sama hebatnya. Kita harus mempunyai manajemen yang baik dalam menjalankan perannya. Berdasarkan pengalaman pribadi bila kita fokus dan berkomitmen pada apa yang dikerjakan, insya Allah, akan berbuah keberhasilan. Dalam meraih work life balance ini, kita perlu mampu menata hal-hal yang menjadi prioritas dalam kehidupan kita,” jelasnya.

 

Kedua, manajemen waktu adalah fondasi utama, agar sukses dalam membagi dua kegiatan. Ketiga, menjalin komunikasi yang baik, dengan rekan kerja, pimpinan, dan keluarga. Keempat, me time untuk me-recharge energi. “Saya biasanya mengikuti latihan tari Jawa klasik. Dengan rutin menekuni hobi ini, tidak hanya mengolah raga, tetapi juga rasa, kesabaran, kerja sama, kebersamaan, dan membuat hati bahagia, karena pada saat menari selain menggerakkan seluruh anggota tubuh, kita juga harus tersenyum yang dapat memunculkan rasa bahagia maupun kesehatan mental positif kita,” ungkap Fitri.

 

BACA JUGA:

Kartini Inspiratif 2024 | See Mun Suparno: Jatuh Cinta Pada Dunia Pendidikan Anak

Kartini Inspiratif 2024 | Lisa Tjokro: Komitmen dalam Karya dan Kreativitas

 

Memperingati Hari Kartini, bagi Fitri sosok Kartini tidak bisa dipisahkan dari usaha kerasnya memperjuangkan kesetaraan gender. Dia telah mendedikasikan hidupnya untuk melawan diskriminasi terhadap perempuan dan memajukan pemikiran perempuan pribumi, termasuk memperoleh akses pendidikan setinggi mungkin. 

 

“Perjuangan Kartini menyadarkan bahwa perempuan bisa menjadi apa pun yang mereka inginkan. Kita juga boleh, bahkan harus memiliki bekal pendidikan untuk bisa maju. Syukurlah, seperti yang dapat kita lihat saat ini, sudah banyak deretan perempuan yang mengukir prestasi, baik di kancah nasional dan juga internasional,” tutupnya.