Semangat YKPI Untuk Para Penyintas Kanker Payudara

Berangkat dari pengalaman pribadi dan kepedulian para pendirinya, yakni Linda Agum Gumelar, Dr Sutjipto Sp(B)Onk (Alm), Tati Hendropriyono, Ibu Andy Endriartono Sutarto, dan Rima Melati, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) kini memasuki tahun ke- 16. Di awal kemunculannya, organisasi ini bernama Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta. Kemudian pada tahun 2015 diubah menjadi Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Perubahan ini terjadi dengan alasan bahwa yayasan bisa bergerak lebih leluasa.

“Di Jakarta juga sudah banyak yayasan tentang kanker payudara, kami merasa dari perjalanan itu bahwa di luar Jakarta, apalagi di daerah terpencil di kepulauan banyak yang belum memahami tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara, yaitu melalui sosialisasi sadari,” ujar Linda Agum Gumelar saat ditemui Women’s Obsession di Rumah singgah YKPI.

Visi organisasi yang satu ini, yakni membantu pemerintah untuk menekan kejadian anker (angka kanker) payudara stadium lanjut. Hal tersebut karena para pendirinya yakin, apabila ditemukan sejak stadium awal kanker ini bisa diatasi dan angka harapan hidup pasien bisa lebih tinggi. Semakin tingginya angka wanita yang terdiagnosis kanker payudara juga membuat YKPI merasa bahwa ini adalah tanggung jawab bersama.

“Kami bermain di hulu, tidak di hilir. Pemerintah tidak mungkin melakukan ini sendiri. Tentu perlu adanya peran masyarakat maupun swasta. Di sinilah peran kami dari YKPI untuk melakukan sosialisasi,” sambungnya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan YKPI adalah mengirim mobil mamografi setiap hari Rabu ke puskesmas di Jakarta untuk melakukan tes gratis. Tidak hanya itu, sejak tahun 2018, rumah singgah yang letaknya tidak jauh dari Rumah Sakit Dharmais juga kerap mengadakan acara, seperti pembuatan kerajinan tangan.

Yayasan ini juga aktif di Union for International Cancer Control (UICC) dan Reach to Recovery International (RRI). Kegiatan rutin lainnya, yakni Temu Penyintas yang diadakan setiap bulan Oktober. “Setahun sekali juga kami membuat pertemuan ‘temu penyintas kanker payudara’. Banyak yang datang dari daerah-daerah dan berjumpa kawankawannya di sini. Mereka tidak perlu bayar apa-apa, acara diisi dengan tema motivasi, bertemu dengan para duta. Kami mempunyai Duta Pita Pink, ada Rossa, Andien, dan banyak lainnya. Mereka bisa bertemu dan sharing bersama-sama,” tuturnya.

 

Untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah cetak dan digital Women's Obsession edisi Juli 2019