Amelia Anggraini: Langkah Nyata di Bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak

Anggota DPR/MPR RI

Menduduki kursi wakil rakyat tentu bukan hal yang mudah. Berbagai tantangan kerap menghantam tanpa mengenal waktu, terlebih bagi perempuan yang juga seorang ibu. Hal tersebut merupakan bukti hasil kerja nyata dari wanita yang satu ini. Berasal dari dapil Jawa Tengah VII, Amelia Anggraini, terpilih pada masa jabatan periode 2014-2019. 

Berjibaku di dunia politik memang bukan merupakan sesuatu yang terbilang baru baginya. Dia mulai terjun sebagai politisi sejak bergabung dengan Partai NasDem pada tahun 2012 silam. Tak lama setelahnya, pada tahun 2014 dia kemudian terpilih sebagai wakil rakyat.

Menjadi pendatang baru tidak lantas membuatnya gentar untuk menyuarakan keadilan.

Menjabat sebagai anggota DPR RI dan menjabat sebagai Komisi IX yang membawahi tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan, dan kesehatan, pencapaian yang berhasil diraih Amelia adalah banyaknya undang-undang yang telah disahkan. Sebut saja undang-undang pekerja migran Indonesia, undang-undang kepalangmerahan, serta kebidanan.

Perempuan yang menjadikan bidang kesehatan dan perempuan sebagai fokusnya ini memiliki program Kespro (Kesehatan Reproduksi) saat ditunjuk sebagai Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan dan Anak Partai NasDem. Program ini merupakan bukti nyata dari targetnya yang ingin menurunkan angka kematian ibu dan anak. Masih seputar kesehatan, wanita yang pernah menjabat sebagai PLH Ketua Umum di Garnita Malahayati NasDem ini juga melakukan upaya preventif untuk menekan angka penyakit kanker di Tanah Air.

“Seperti diketahui di Indonesia jumlah penderita kanker serviks dan kanker payudara terus meningkat. Kami pun mengadakan kegiatan pemeriksaan IVA di berbagai provinsi. Ada pula kegiatan mamografi yang bisa mencakup cukup banyak perempuan. Tujuan kami adalah mencegah lebih baik, karena jika sudah terjangkit, biaya yang harus dikeluarkan akan sangat banyak,” ujarnya kepada Women’s Obsession. 

Mengajak masyarakat untuk lebih paham dan peduli, Amelia juga kerap mengadakan seminar yang mengangkat isu tentang meningkatnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Cara menghindari pedofil dan sosialisasi kepada para orang tua untuk lebih mawas akan bahaya kekerasan seksual di lingkungan sekitar juga terus digalakkan perempuan kelahiran Bengkulu ini.

Sedikitnya satu minggu sekali, Amelia terjun langsung mendengarkan aspirasi masyarakat selama menjabat sebagai wakil rakyat dari dapil Jawa Tengah. Kerja nyatanya berbuah anugerah ‘Apresiasi Legislator Jawa Tengah 2019’ dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah. Padat Karya Mandiri dan Tenaga Kerja Mandiri adalah sedikit dari program yang berhasil dilaksanakan di daerah pemilihannya.

Sadar bahwa masih banyak keinginan masyarakat di dapilnya yang tidak bisa dipenuhi, dia menjelaskan, “Memang tidak bisa memenuhi 100%, tapi saya selalu berusaha melakukan yang terbaik. Mulai dari program kemitraan dan masukan dari masyarakat. Tak lupa juga menjadi penyambung lidah dari berbagai keinginan dari masyarakat.”

Ditanya mengenai tantangan yang dihadapinya sebagai politisi perempuan, Amelia menegaskan bahwa modal utama yang harus dimiliki adalah mental yang kuat. Mempunyai kapasitas yang mumpuni dan kesiapan diri berkompetisi juga menjadi hal yang harus menjadi bekal seorang politisi. Menjelang akhir masa baktinya, dia ditunjuk untuk duduk di komisi XI dengan lingkup tugas di bidang keuangan dan perbankan. Namun, perempuan yang kini tengah membangun perusahaan survei di Jawa Tengah untuk pemuda setempat ini menegaskan akan berusaha dengan baik. Salah satu agenda yang akan dilakukan adalah edukasi kepada masyarakat mengenai pemindahan ibu kota baru ke wilayah Kalimantan. (Indah K | Foto: Fikar Azmy)