Morula IVF Berikan Solusi Bagi Para Pejuang Hati

Kelahiran Louise Joy Brown pada 25 Juli 1978 merupakan titik tolak dalam sejarah bayi tabung. Dia merupakan bayi pertama yang lahir dari in vitro fertilization (IVF). Pembuahan IVF atau yang populer dikenal dengan sebutan bayi tabung adalah proses yang dilakukan dengan menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Pada awalnya, program layanan ini ditujukan untuk membantu pasangan yang tidak mungkin memiliki buah hati secara alamiah. 

Kemajuan teknologi dan biologi kedokteran telah berhasil membantu banyak pasangan yang mengalami masalah kesuburan untuk mendapatkan anak. Bahkan kini, kita bisa memilih jenis kelamin serta diagnosis gangguan genetik pada janin. Di Tanah Air, Morula IVF di RS Bunda adalah salah satu klinik yang menyediakan layanan bayi tabung terbesar di Indonesia. Hampir 40% dari pasar di Indonesia berhasil ditangani.

Layanan Berakreditasi Internasional

Didorong oleh keinginan untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, Morula IVF berusaha memosisikan layanan bayi tabung secara proporsional, profesional dan terbuka. Contoh profesionalisme ditunjukkan dengan adanya layanan yang terakreditasi dari Australia, yaitu RTAC (The Reproductive Technology Accreditation Committee). Selama empat tahun berturut-turut (2016-2019) klinik yang berada di bawah naungan Bundamedik Healtcare System (BMHS) ini berhasil mempertahankan akreditasinya.

Dalam jumpa pers, dr. Ivan Sini SpOG mengatakan, “Keterbatasan SDM dan harga yang tidak kompetitif membuat pasar Indonesia beralih ke negeri tetangga, seperti Singapura. Kita berusaha mengubah itu, dan kini bayi tabung merupakan layanan yang sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan tuan rumah untuk pasien-pasien tamu dari luar negeri.”

Dia juga mengatakan stigma layanan yang tidak baik dan mahal di Indonesia tidak sepenuhnya benar, karena perbandingan yang tidak proposional. Padahal ada biaya tersembunyi yang timbul saat berobat ke luar negeri, seperti biaya akomodasi, stres berada di negara berbeda, dan hilangnya waktu akibat bepergian. Akhirnya biaya yang dikeluarkan oleh pasien akan kurang lebih sama, yaitu berkisar 80-90 juta.

Teknologi terbaru dan inovatif

Hingga 2018, pertumbuhan layanan bayi tabung di Indonesia semakin tinggi dengan 10.000 siklus. Morula IVF yang telah berpengalaman selama 21 tahun memiliki teknologi terbaru dan inovatif untuk membantu meningkatkan layanan serta opsi yang bervariatif. Prof. Arief budiono, PhD, menjelaskan beberapa di antaranya, yaitu PGT-A (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy), ICSI dan IMSI, Timelapse serta ERA (Endometrial Receptivity Analysis).