Berprinsip Mengalir Bagai Air

Dian Masyita

Sepanjang sejarah Islam, perempuan memainkan peran penting dalam berbagai bidang, seperti pembuat kebijakan, politik, akademisi dan bisnis. Mulai dari Khadijah binti Khuwailid hingga jutaan perempuan muslim lainnya. Walaupun demikian, dunia perbankan dan keuangan Islam secara umum tetap didominasi oleh kaum adam. Namun, selama dua dekade terakhir, kita melihat semakin banyak perempuan mendobrak batasan tersebut. Salah satunya adalah Dian Masyita yang masuk ‘The Top 10 Most Influential Women in Islamic Business and Finance 2019‘.

 

Penghargaan bergengsi itu diberikan lembaga analisis keuangan asal Inggris, Cambridge IFA. Bersanding dengan para akademisi, praktisi keuangan syariah, penasihat, dan pelaku jasa syariah dari seluruh dunia, Dian meraih anugerah untuk kedua kalinya. Dia terpilih sebagai nominator berdasarkan tiga faktor dasar penilaian, yaitu kepemimpinan, advokasi, dan rekognisi luas dari industri. Khusus di sektor akademisi, penilaian juga difokuskan pada seberapa besar kontribusi keilmuan dan riset yang dilakukan nominator.

 

Di dalam negeri, pada tahun ini juga Dian terpilih menjadi tokoh ‘The Best Syariah 2019‘ dari Majalah Investor bersama Prof. Dr. Yunahar Ilyas (Wakil Ketua MUI). Kiprah perempuan kelahiran Bukittinggi ini di dunia ekonomi dan keuangan Islam telah berlangsung sejak lama.

 

Sejak 2005, dia telah mempresentasikan berbagai pemikiran dan hasil penelitiannya di bidang wakaf, ekonomi, dan keuangan Islam di berbagai konferensi dalam maupun di luar negeri. “Semua dimulai ketika saya pertama kali bertemu Prof. M.A. Manan yang dibawa Bapak Adiwarman Karim, ke kelas di ITB tahun 1999. Saat beliau membicarakan tentang cash waqaf saya merasa terdapat kesamaan dengan konsep endowment fund. Saya pun langsung tertarik membuat tesis berjudul ‘Rancangan Awal Sertifikat Wakaf Tunai dengan Menggunakan System Dynamics’,” ujar Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran ini sangat bersemangat.

 

Tesisnya kemudian mendapat penghargaan Riset Unggulan Terpadu dari Menristek. Dian berkesempatan mempresentasikannya dalam konferensi System Dynamics yang diselenggarakan Sloan School of Management, MIT, USA pada 2005. Sejak itu, dia semakin menggeluti Islamic Economic and Finance.

 

Pada 2007, dia menerima penghargaan ‘The Best Research Award’ se-Unpad dan Scholarship Award dari StuNed untuk menempuh studi Financial Management di Maastricht School of Management (MSM), Belanda. Berkat keahliannya dia diangkat menjadi anggota divisi R&D Badan Wakaf Indonesia (BWI) periode 2007-2010.

 

 

Untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah cetak dan digital Women's Obsession edisi Desember 2019