Bekerja, hang out, traveling, olahraga, dan kegiatan spiritual menjadi pemicu adanya kebutuhan dan trend fashion, tak terkecuali bagi para muslimah. Salah satu brand yang mendukung modest fashion di Tanah Air adalah Wardah melalui Wardah Fashion Journey. Melalui program tersebut, merek kosmetik asli Indonesia ini mempersembahkan panggung kolaborasi kosmetik dan modest wear bersama dengan empat desainer Indonesia.

 

Ayu Dyah Andari membawakan koleksi yang dinamakan Oase dengan warna broken white, smokey white, cream, champagne, dan pale green. Signature khas rancangannya bergaya victorian, ready to wear, gaun pesta gaun pengantin kali ini menampilkan kesan semakin classy dan timeless untuk melengkapi ragam karya.

 

 

KAMI mempersembahkan Cadiya diambil dari kata ‘Arkadia’ yang memiliki makna orang sederhana dan bahagia. Koleksi ini mengangkat dua elemen, yaitu garis dan bunga melati. Didominasi cutting simpel ditambah aksen asimetris sebagai twist, dipadu sentuhan bordir maupun payet. Terkesan edgy, namun tetap ada sedikit sentuhan feminin yang tampak memberi kesan anggun.

 

 

Dalam rangkaian koleksi Neelakurinji Barli Asmara kembali terinspirasi dari para perempuan yang mempunyai tampilan simple dan dewasa. Masih bertemakan India, koleksi ini menampilkan keindahan maupun keunikan bunga nellakurinji yang dituangkan dalam berbagai motif dan teknik potongan kain dibalut tulle plus organza.

 

 

Sementara ETU, menampilkan fashion look terinspirasi dari kekayaan historis Indonesia bertajuk The Clover Code. Rangkaian kisah historis tentang daun semanggi dan Jakarta dituangkan ke dalam motif cetak yang menghiasi keseluruhan koleksi. Kedua motif kemudian diimplementasikan ke bahan satin berpalet lembut, seperti moss green, abu-abu gelap, putih gading, weathered espresso, light gold, dan evening sand. ETU juga mengedepankan aksen cantik, seperti ruffles, drapery, hingga billowing sleeves yang menjadikan rancangan busana tampak lebih modis, sekaligus atraktif.

 

 

Nur A | Foto: Dok. Wardah