The Art Gallery From Home

Social distancing yang digalakkan pemerintah membuat masyarakat harus mengurangi aktivitas yang melibatkan banyak orang terutama di ruang publik. Hal ini juga membuat beberapa lokasi wisata ditutup untuk sementara waktu. Diantaranya adalah galeri seni yang turut mendukung gerakan pemerintah memutus rantai penularan Covid-19.

Museum Macan menjadi salah satu yang bergabung dalam gerakan global #MuseumFromHome. Selalu mampu menyajikan berbagai instalasi seni yang menarik, museum pertama di Indonesia yang memiliki koleksi seni modern dan kontemporer lokal menuju internasional ini memutuskan untuk tutup sementara sejak 14 Maret 2020. Meski demikian, museum ini tetap menyajikan informasi menarik seputar dunia seni secara online.

Instagram TV atau yang juga dikenal dengan IGTV menjadi pilihan Museum Macan untuk tetap menghibur para pencinta seni di Tanah Air. Mengusung ‘Terbuka untuk dilihat, didengar, dan dipelajari dari rumah’ di profil media sosialnya, instagram resmi Museum Macan menampilkan rekaman suara tentang pemaparan koleksi seni yang dimiliki. Berjudul ‘Nyalakan speaker-mu, dengar seni hari ini!’, salah satu yang ditampilkan adalah ulasan lukisan ‘Ngaso’ (1964) karya S Sudjojono.

Berbeda dengan karya lain yang menampilkan para pahlawan, lukisan ini menggambarkan tentang delapan orang pejuang kemerdekaan yang berasal dari rakyat biasa. Mereka tengah beristirahat di sebuah reruntuhan bangunan kala melawan penjajah. Dibalut dengan warna yang cenderung gelap, sisi kemanusiaan terasa jelas pada karya lukis yang satu ini.

Memutuskan untuk tutup sementara sejak 15 Maret 2020, Galeri Nasional Indonesia (Galnas) juga turut ambil bagian mendukung social distancing. Memainkan peran media sosial, sejak tanggal 27 hingga 31 Maret, Galnas mengadakan tantangan Sketsa dari Rumah untuk para #sahabatgalnas. Dari tantangan tersebut, Galeri Nasional akan memilih dua karya yang akan dikirimkan bingkisan spesial.

Tidak hanya itu, berbagai informasi seputar dunia seni juga tetap disajikan untuk menghibur pencinta seni di Indonesia yang harus #dirumahaja. Salah satunya IGTV yang menampilkan pameran koleksi tetap di Ruang 1 Galeri Nasional tentang Kolonialisme dan Orientalisme 1800an-1930an. Room tour yang dikemas dalam video berdurasi singkat ini memperlihatkan berbagai koleksi di era tersebut. Dibalut cat interior berwarna gelap, lukisan penuh warna yang dipajang di sana tampak menonjol.

 

Baca Juga:

Kota Terunik Di Dunia

Masjid Terindah Di Indonesia

 

Pada unggahan lainnya, ada pula yang mengulas tentang lukisan ‘Ibu’ karya Affandi yang menampilkan sosok wanita setengah baya dalam balutan warna natural. Meski tampak indah, wanita ini memperlihatkan wajah sedih dalam frame-nya. Tidak hanya di Tanah Air, banyak galeri seni dunia juga memutuskan untuk tutup sementara.

Galeri seni Tate Modern yang berlokasi di London dan museum-museum seni di New York memutuskan untuk menerapkan konsep virtual tour untuk tetap menyajikan berbagai informasi. Beberapa museum seni, seperti Met Museum, Museum Brooklyn, dan lainnya menggunakan platform Google Art & Culture. Tak ketinggalan Museum Van Gogh, Belanda, yang memiliki lebih dari 600 karya seni juga memutuskan untuk menggelar pertunjukan secara virtual.

Sementara, dengan mengakses website resmi milik National Gallery of Art, Washington DC, masyarakat dunia dapat memilih dua virtual tour. Pilihan pertama menyajikan berbagai informasi dan visual busana Amerika di era kolonial dan revolusi pada tahun 1740 hingga 1895. Sementara, jika memilih yang kedua, terdapat beragam koleksi karya seni lukis milik Johannes Vermeer, seorang perupa asal Negeri Kincir Angin.