Gantari Perjalanan Terakhir Lakon Indonesia di Tanah Jawa

 

Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Lakon Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Parekraf dan Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) akan menggelar ‘Gantari’. Sebuah fashion show yang menggambarkan metamorfosa Lakon Indonesia ini rencananya akan digelar pada 9 Oktober 2021 di kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah.

 

Dilaksanakan secara hybrid dengan penonton terbatas, acara juga ditayangkan secara daring di kanal Instagram dan You Tube Lakon Indonesia serta Kemenparekraf. GANTARI sendiri adalah sebuah perjalanan untuk mendalami dan menyempurnakan cerita LAKON Indonesia, sebagai kelanjutan dari Pakaiankoe yang telah digelar pada November tahun lalu di area SCBD, Jakarta.

 

Masih dengan napas yang sama, kali ini LAKON Indonesia akan mempresentasikan koleksi yang lebih matang dan lebih dalam berupa 130 koleksi pakaian siap pakai yang akan diperagakan 100 orang model. Mengangkat kekayaan kain hasil karya tangan pengrajin tradisional berupa batik, jumputan, dan tenun lurik, dengan bahan serat natural yang memang sangat cocok dengan iklim tropis Indonesia. Semua kain tersebut adalah hasil kerja sama LAKON Indonesia dengan para pengrajin binaan di daerah Jawa yang saat ini telah menginjak tahun kedua.

 

 

Dalam pagelaran kali ini, LAKON Indonesia mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan lebih banyak pihak, mulai dari pengrajin, artisan, seniman, desainer Irsan, arsitek Adi Purnomo, hingga badan pemerintah dan Kemenparekraf. Sehingga diharapkan dapat membantu para pengrajin, UMKM, terutama dalam industri fashion dan industri kreatif lain sebagai pendukungnya untuk bergerak, terutama di dalam masa pandemi ini.

 

“Kami juga ingin menyampaikan semangat bahwa pandemi ini tidak melemahkan, melainkan menyatukan kita untuk dapat bergerak bersama dalam membuat pembaharuan yang akan terus menguatkan Indonesia,” ujar Thresia Mareta, Pendiri LAKON Indonesia dalam konferensi pers yang diadakan secara daring.

 

Dan tak kalah menarik, turut tampil pula maestro tari, Didik Nini Thowok yang akan membawakan tari Andhanaresvara, tarian yang lekat dengan Candi Prambanan yang menampilkan Dewa Siwa. "Saya dapat penghormatan membawakan tarian itu. Dan menurut saya lewat acara Gantari ini saya bisa membawakan tarian itu," tutur Didik.

 

LAKON Indonesia juga ingin memberikan penghormatan bagi kaum perempuan yang memiliki peran penting dalam pewarisan nilai budaya dan etika melalui pagelaran ini. Serta para seniman tradisional yang telah setia mengabdikan diri bagi dunia seni yang dicintainya.

 

Meskipun bertajuk ‘The Final Journey to Java’, bukan berarti perjalanan LAKON Indonesia terhenti di sini. “Ini bukan akhir perjalanan. Kami akan peralihan ke Indonesia timur dan masuk ke tenun ikat,” tutup Thresia. Nur A | Dok. Lakon Indonesia