Ir. Necklina Druhandani, APAI, A3IK Direktur PT Mitra Iswara & Rorimpandey

Menjabat sebagai Director PT Mitra Iswara & Rorimpandey—Broker dan konsultan asuransi dan kerugian, DIA menyatakan bahwa kekuatan perusahaan yang dinaunginya adalah kesuksesan dalam penanganan klaim-klaim asuransi nasabah.

Bergelut di dunia asuransi sejak 24 tahun silam, Necklina Druhandani yang kini menjabat sebagai Direktur PT Mitra Iswara & Rorimpandey (MIR) menyampaikan bahwa kunci perusahaan mampu bertahan selama lebih dari 43 tahun di industri asuransi dan menjadi 3
besar konsultan asuransi (sesuai dengan Report OJK 2016), adalah dengan menjaga kepercayaan nasabah terutama dalam konsultasi penanganan klaim asuransi yang berhasil dipertahankan di sukses rate diatas 90% cases yang diterima oleh perusahaan.

Mengawali karier di tahun 1994, Necklina menilai bahwa edukasi tentang pentingnya konsultan asuransi di Tanah Air masih minim. Wanita lulusan Teknik Sipil dari Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta ini berharap masyarakat mendapat pemahaman yang benar mengenai apa saja klaim yang bisa didapat dari asuransi yang selama ini dibayarkan.

Bertugas memberikan kesadaran pentingnya berasuransi melalui produk-produk asuransi, dia melihat bahwa jenis-jenisnya pun banyak yang belum diketahui oleh masyarakat. Ketika seseorang membeli polis pun sering kali asal membeli produk dan tidak meneliti apa sebetulnya yang dijamin dalam polis tersebut.

“Jadi saat ingin mengklaim, banyak dari mereka yang tidak bisa diproses. Inilah yang menimbulkan stigma negatif di mata masyarakat mengenai asuransi. Padahal intinya adalah ketika ingin membeli suatu produk asuransi, kita harus tahu produk apa yang dibeli, apa yang dijanjikan dan yang tidak. Di situlah porsi konsultan asuransi.

Dengan demikian, satu resiko akan dianalisa dan dicarikan proteksi yang paling sesuai. Terkadang setelah dianalisa, mungkin nasabah tidak perlu membeli terlalu banyak polis asuransi tetapi hanya yang benar-benar dibutuhkan. Sehingga mereka pun mendapat penghematan dari sisi keuangan,” ujar Necklina.

Untuk penggunaan konsultan sendiri bisa dilihat dari kompleksitas risiko tersebut. Mengingat masih awamnya masyarakat mengenai produk polis asuransi, peran konsultan asuransi sangat diperlukan. Untuk sektor korporasi, sudah banyak perusahaan yang memakai jasa konsultan.

Sementara sektor retail menjadi tantangan tersendiri dengan demografi Indonesia yang tersebar luas. Untuk itu perusahaan mengembangkan anak perusahaan yang disebut PT. Mitra Ibisnis Terapan (MIT) yang berbasis online dan akan masuk ke market retail atau individu.

Tetap mengutamakan fungsi konsultansi, walaupun dalam online bisnis tersebut, PT. MIT memberikan penjelasan mengenai apa yang dijamin dan tidak dan memberikan perbandingan penawaran asuransi dari beberapa asuransi sehingga nasabah dapat memilih yang terbaik sesuai kebutuhannya. PT. MIT bergerak saat ini di sektor Asuransi Rumah Tinggal, Asuransi Kendaraan, dan Asuransi Perjalanan.

Polis asuransi hanyalah kertas perjanjian yang baru terlihat manfaatnya ketika terjadi klaim. Sangat penting untuk membuat perjanjian untuk dituangkan dalam polis asuransi. Salah satu tugas dari konsultan asuransi adalah mendesain perjanjian tersebut. Oleh sebab itu, dia menyambut baik standard sertifikasi untuk para pelaku konsultan asuransi yang diselenggarakan baik oleh lembaga sertifikasi asuransi, supaya didapat pelaku-pelaku yang menguasai bidangnya ketika memberikan saran kepada nasabah.

Salah satu yang menjadi prestasi dari menjaga kepercayaan adalah kesuksesan PT. MIR dalam membantu proses klaim dari kliennya yang cukup baik, sehingga banyak menjadi nasabah setia PT. MIR selama puluhan tahun. “Rata-rata nasabah sudah bersama kami selama 15 tahun dan tertua sekitar 43 tahun, dari awal kami berdiri,” jelasnya.

“Saya berharap makin banyak masyarakat yang sadar dengan pentingnya berasuransi, terlebih kita tinggal di negara yang dikelilingi oleh gunung berapi dan lempeng yang aktif. Premi yang kita bayarkan tidak seberapa dibandingkan kerugian mungkin yang terjadi karena rate yang dibebankan ke nasabah adalah per mill (per seribu),” lanjutnya seraya tersenyum.

Naskah: Indah Kurniasih Foto: Fikar Azmy