Tidak Berhenti Belajar

Berlatar belakang biologi, ketertarikan Devy A Yheanna pada alam lingkungan dan sekitar mendorongnya untuk bergelut di bidang public relations. Dia beralasan bahwa untuk menyadarkan dan memberikan masukan positif pada suatu perusahaan atau korporasi harus dimulai dari orang dalam yang memahaminya. Sementara, teman-temannya memilih untuk fokus pada masalah-masalah lingkungan dan terjun secara langsung ke lapangan, dia memilih untuk berjuang dari dalam.

 

Lulusan Institut Pertanian Bogor ini kemudian memperluas pengetahuannya dengan mengambil program magister manajemen (MM) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWI Jaya pada 1998. Berawal sebagai konsultan di sebuah agensi PR ternama, karier Devy pun mengalami penanjakan. Dia menjabat public relations manager (2003- 2007) dan corporate affairs senior manager (2008) di Thames Water Group – TPJ (sekarang dikenal sebagai Aetra).

 

Pada 2008, dia bergabung dengan PT Kraft Food Indonesia sebagai country head of corporate affairs. Tugasnya adalah membentuk dan memperkuat reputasi korporat sebagai perusahaan yang bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan. Posisinya juga penting dalam membantu pelaksanaan tugas harian yang berkaitan dengan pihak luar. Berbagai proyek melibatkan figur publik sempat ditanganinya. Di antaranya Bambang Pamungkas, Pelé, Cesc Fábregas, Manny Pacquiao, dan Michelle Yeoh.

 

EDUKASI UNTUK MASYARAKAT

Devy tidak melupakan tujuan awalnya ketika telah bergabung dengan berbagai perusahaan besar. Dia menginisiasi banyak program edukasi kepada masyarakat yang didukung beberapa korporat. Dia sempat menjadi relawan pendidikan mewakili PT Prudential Life Assurance berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia. Selama sebulan setiap tahunnya mereka mengadakan program edukasi literasi finansial kepada anak-anak usia 7-14 tahun.

 

Ketika bergabung dengan PT Johnson & Johnson Indonesia pada 2014, edukasi masyarakat dititikberatkan pada bidang sosial dan kesehatan. Gerakan Jam Main Kita mengajak keluarga Indonesia agar aktif mendorong anak-anak bermain di luar rumah. Kampanye ini juga didorong keinginan untuk mengenalkan kembali permainan anak tradisional, tidak hanya permainan digital melalui gawai.

 

Bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) dan berbagai kementerian dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, gerakan tersebut dirayakan di Istana Negara. Hadir sekitar 500 anak dan lebih dari 100 tenaga pendidik beserta orang tua untuk bermain bersama Presiden Jokowi ketika itu.

 

Dituntut selalu inovatif, Devy dan tim juga mengusung kampanye Bangga dengan Warna Kulitmu setahun sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mendorong remaja putri di Tanah Air merasa bangga menjadi bagian Indonesia yang penuh warna. Ada anggapan bahwa warna kulit putih mewakili perempuan cantik, lebih unggul, dan mendapat lebih banyak kesempatan. Padahal yang diperlukan hanyalah dapat tampil percaya diri, tak peduli apa pun warna kulitnya.