Kaleidoskop Fenomena Langit 2019

Memandang bintang yang bertaburan di langit menjadi salah satu hobi yang menyenangkan bagi beberapa orang. Keindahannya membuat penelitian tentang astronomi juga tidak sedikit, mulai dari gugusan bintang, hingga berbagai benda luar angkasa lainnya. Untuk mengingat apa saja fenomena langit yang terjadi pada 2019 lalu, berikut beberapa keindahannya versi Women’s Obsession.

 

Supermoon Blood Moon

Supermoon Blood Moon menjadi fenomena langit pembuka tahun 2019. Berlangsung di pertengahan bulan Januari lalu, fenomena ini menjadi salah satu fenomena langit yang menarik perhatian banyak masyarakat dunia. Pasalnya, kejadian super langka ini merupakan gabungan dari dua peristiwa bulan. Pertama, supermoon yang merupakan waktu ketika posisi bulan sangat dekat dengan bumi selama fase penuhnya. Selanjutnya blood moon ialah fenomena saat bulan, bumi, dan matahari berada pada baris posisi yang sama. Kejadian ini membuat cahaya matahari memengaruhi bulan dan membuatnya terlihat merah.

 

Hujan Meteor Perseid

Memberi pertunjukan hujan meteor yang tampak menakjubkan, fenomena langit ini berlangsung pada pertengahan Agustus silam. Hujan meteor perseid merupakan salah satu yang paling disukai, terutama di kalangan pecinta astronomi. Jika kondisi langit tidak tertutup awan, siapa pun dapat melihat hampir 100 meteor per jam yang akan menghiasi langit malam. Pemandangan layaknya bintang jatuh yang terlihat sebenarnya adalah jejak ionisasi berasal dari debudebu yang terbakar. Tidak hanya jumlahnya yang terhitung banyak, ukuran jumlah meteor maksimum atau Zenith Hourly Rate (ZHR) juga tergolong besar dibanding hujan meteor lainnya.

 

Hujan Meteor

Tidak hanya satu, di Bulan Oktober ada dua hujan meteor, yakni Draconid dan Taurid. Puncak hujan meteor Draconid, berlangsung pada awal bulan. Fenomena langit yang satu ini dapat disaksikan pada rasi bintang Vega di langit bagian utara. Minimnya lampu di pegunungan menjadi salah satu lokasi terbaik untuk menyaksikan hujan meteor Draconid. Setelah menikmati keindahan hujan meteor di sekitar rasi bintang Vega, ada pemandangan lain yang juga tidak kalah cantiknya pada bulan kesepuluh. Hujan meteor Taurid dimulai pada bulan Oktober hingga awal November. Indonesia menjadi salah satu negara yang paling strategis untuk menikmati keindahan hujan meteor Taurid.

 

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin (GMC) menjadi fenomena langit penutup tahun 2019. Dapat disaksikan di Indonesia, menurut Kepala Balai Pengamat Antariksa dan Atmosfer Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi salah satu wilayah yang mengalami fenomena gerhana matahari cincin. Untuk bisa menikmati fenomena ini, masyarakat bisa menggunakan teleskop atau alat bantu lain seperti kamera pinhole, kamera DSLR dan Filter cahaya, serta kacamata matahari. Sebab, jika melihat GMC dengan mata telanjang akan menimbulkan dampak negatif. Salah satunya, yakni gangguan penglihatan, hingga kebutaan.