Things You Should Know About: Bahaya dan Fakta Penyuara Telinga

Istilah earphone, headphone, headset, dan handsfree bukanlah kata yang jarang didengar. Memiliki fungsi hampir serupa, benda tersebut telah menjadi salah satu kebutuhan di era digital. Hampir semua orang di dunia memiliki dan menggunakannya, baik untuk perangkat gawai, laptop, hingga PC.

Tentu dengan beragam kebutuhan, seperti mendengarkan musik, bermain game, dan masih banyak lagi. Dalam edisi kali ini, Women’s Obsession akan mengupas fakta menarik seputar earphone, headphone, headset, dan handsfree.

Baca juga:

Exercises for the Overweight

Birthstone is Back!

  • Headset pertama kali diciptakan pada 1910 oleh Nathaniel Baldwin. Angkatan laut Amerika memproduksi masal penemuan tersebut untuk berbagai keperluan Perang Dunia I.
  • Semakin berkembang, headset mulai digunakan dalam ruang kokpit pesawat terbang pada 1961.
  • Selama 1990 hingga 2000-an earphone menjadi benda paling digemari untuk keperluan mendengarkan musik.
  • Menggunakan earphone, headphone, headset, dan handsfree secara bergantian dengan orang lain dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri penyebab infeksi.
  • Ketika menggunakan earphone, hindari mendengarkan musik lebih dari 60 menit per hari dan 60 persen dari volume maksimal.
  • Dikenal sebagai brand audio premium, Focal mengeluarkan koleksi Focal Utopia by Tournaire dengan harga fantastis, yakni senilai €110,000 atau Rp1,8 miliar. Headphoneyang satu ini dibuat dengan emas 18 karat, sementara bagian depannya berhiaskan berlian 6,5 karat.
  • Brand fashion ternama dunia, Dolce & Gabbana pernah menciptakan salah satu headphone termahal di dunia. Berbentuk seperti mahkota, D&G Friends dibandrol dengan harga USD9.000 atau sekitar Rp127 juta. Menjadi salah satu headphonetermewah, D&G Friend terbuat dari kulit asli berhias mutiara, rantai emas, kristal Swarovski dan beludru halus di sekitar headphone.

Indah Kurniasih ? Foto: Istimewa

Untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah cetak dan digital Women’s Obsession edisi Maret 2018