Book Review: Anwar Tohari Mencari Mati

Sekuel ‘Dawuk: Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu’ ini diawali dari serangkaian surat pembaca misterius yang mengklaim mengetahui asal-usul Warto Kemplung dan menjelaskan dari mana kelihaian mendongengnya berasal. Pembaca yang mengirimkan surat tersebut mengaku sangat mengenal Warto, atau yang lebih dikenalnya dengan nama Ahmad Tohari.

 

Tidak hanya bercerita tentang bagaimana awal mula dia mengenalnya, sang pengirim surat yang mengaku bernama Imam ini juga menceritakan bagaimana Warto adalah  seorang  pendekar dengan ilmu yang tak main-main. Dia juga mengaku meyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kelihaian dan kemampuan bela diri Warto.

 

Berkali-kali mengirim surat pembaca, sang pengirim yang ternyata belakangan diketahui bernama Hendro Siswanto ternyata memiliki misi lain dibalik kiriman surat-surat tersebut. Dia ingin membalas dendam atas kematian ayahnya di tangan Warto yang terjadi beberapa tahun silam.

 

Selain bercerita tentang betapa hebatnya sang pemeran utama, kisah 'Ahmad Tohari Mencari Mati' juga dilengkapi dengan percintaan yang kandas. Tentang penolakan, keinginan, dan patah hati yang dalam. Meskipun melanjutkan kisah sebelumnya, tetapi tidak banyak yang menghubungkan antara Anwar Tohari Mencari Mati dengan novel pendahulunya.

 

Beberapa unsur yang masih ditemui adalah ludruk, film India, musik dangdut, Rhoma Irama, dan hal-hal khas Mahfud Ikhwan lainnya. Namun banyak isu sensitif yang diangkat, seperti pergaulan dan pergulatan antara orang desa dan orang kota. Mahfud juga mengangkat sejarah sastra Indonesia sekaligus menggugatnya.

 

Indah | Foto: Fikar Azmy