Crowd Control System

Menyaksikan konser musik, pertandingan sepak bola, hingga mengikuti gelaran festival budaya memang menjadi salah satu hal yang menyenangkan. Terlebih, setelah dua tahun pandemi Covid-19 dan diberlakukan pelarangan acara yang dapat membuat banyak orang berkerumun.

 

Sayangnya, sederet acara dengan euphoria luar biasa ini tidak selalu berakhir mulus. Sebut saja pada bulan Oktober 2022 ini, tercatat dua peristiwa nahas terjadi akibat kemampuan pengendalian kerumunan atau crowd control yang tidak sebanding dengan pergerakan dan banyaknya massa.

 

  • Studi crowd control telah berkembang sejak tahun 1950-an.
  • Disiplin ilmu pengendalian massa ini dibuat dengan berusaha menghindari kepadatan kerumunan dan kecepatan sebagian besar massa yang umumnya bergerak secara acak dan dapat memicu kepanikan dengan cara perhitungan matematis.
  • Selain itu, studi ini juga mempertimbangkan psikologi orang-orang yang datang ke acara-acara besar.
  • Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Pertama, yakni dengan membaca perilaku orang-orang yang dinilai bisa memicu kerusuhan. Hal ini juga berhubungan dengan penggunaan minum-minuman keras.
  • Menggunakan artificial intelligence yang dapat membantu menganalisis dan mengendalikan kerumunan sebelum kekacauan terjadi.

 

 

Baca Juga:

Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Anak

Jennie BlackPink Kolaborasi Ciptakan Mobil Bersama Porsche

 

  • Salah satunya adalah sistem ‘Public Eye’ yang menjadi bagian dari Crowd Monitoring System Amsterdam (CMSA), yang diimplementasikan Pemerintah Kota Amsterdam, Belanda.
  • Sistem ini mampu memantau kepadatan dan kecepatan pergerakan massa. Dengan begitu, pihak keamanan dapat menerima peringatan dini.
  • Menurut Murray Bilby, pakar crowd control dari Todoos, sedikitnya ada lima kunci agar massa bisa terkendali, yakni memprioritaskan manajemen risiko dan mengatur denah acara.
  • Pihak penyelenggara juga dapat memperkuat sistem keamanan, memperdalam mitigasi kegawatdaruratan, dan melibatkan tim yang terlatih.
  • Belum genap satu tahun setelah pandemi mereda, berbagai acara yang melibatkan kerumunan orang, seperti konser musik hingga festival budaya menjadi salah satu perhelatan yang banyak ditemukan.
  • Berlangsung pada 5 November 2021, konser music Astroworld Festivals Travis Scott yang berlangsung di Houston, Amerika Serikat, menewaskan 20 orang dan ratusan luka-luka.
  • Terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, kejadian ini menewaskan lebih dari 120 orang pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu. Insiden ini terjadi setelah pertandingan tim Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya.
  • Masih pada bulan yang sama, yakni pada 29 Oktober 2022, terjadi insiden perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan, yang menewaskan 151 jiwa. Pengunjung yang membeludak hingga 100 ribu orang di sebuah gang kecil dengan jalanan menurun membuat mereka sulit bergerak dan kesulitan mendapatkan oksigen akibat saling berdesakan.