Lewat Dalihan Na Tolu, JYK Label Bawa Ulos Mendunia

 

Berkat ditetapkannya batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO, wastra Nusantara kian dikenal di mancanegara. JYK Label merupakan salah satu brand fashion yang sukses menyita perhatian berbagai media dan komunitas di Italia pada 2021 dengan batik yang ditampilkan.

 

Pada tahun 2022, JYK bahkan mendapat penghargaan 'The Genius of Versace'. Kali ini, designer Jenny Yohana Kansil melalui label JYK sekali lagi mengeksplorasi kekayaan tekstil Nusantara dengan menampilkan Ulos Batak dari Sumatra Utara. 

 

Untuk ketiga kalinya, JYK Label mempersembahkan koleksi di Milan melalui Emerging Talent Fashion Show selama Milan Fashion Week yang dihelat pada 24 Februari 2024, pukul 19.00 waktu Italia dan berlokasi di Palazzo Bocconi, Corso Venezia 48, Milan.

 

BACA JUGA:

MUFFEST+ Media Viewing Presentasi Trend Fashion 2024-2025

Modinity Group Gelar Parade Fashion Perdana Bawa Inovasi Baru

 

“Dunia perlu tahu bahwa kain tradisional Indonesia tidak hanya terbatas pada batik saja, namun juga mencakup berbagai jenis, salah satunya adalah kain tenun seperti Ulos,” ungkap Jenny yang juga menjadi founder sekolah mode Instituto Di Moda Burgo ini. 

 

Memilih fashion season 2024/2025, koleksi ini ingin menyampaikan filosofi Ulos sebagai simbol selimut, melambangkan perlindungan dari hawa dingin yang menyerang saat musim gugur dan musim dingin. Tidak hanya menghadirkan keindahan estetis, koleksi ini membawa makna dalam melestarikan dan memelihara warisan budaya Indonesia. 

 

“Beberapa nilai penting yang ingin disampaikan JYK Label melalui tema ‘Dalihan Na Tolu’ adalah keseimbangan, rasa hormat,dan pemberdayaan perempuan sebagai landasan stabilitas hubungan masyarakat,” papar Jenny lebih lanjut. 

 

 

Filosofi Dalihan Na Tolu yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Batak, suku asli Sumatra Utara, menandakan bahwa Dalihan adalah tempat bertemu, sedangkan Na Tolu melambangkan tiga penyangga pokok. 

 

Kebudayaan Batak sangat menjunjung tinggi nilai seorang perempuan berdasarkan filosofi Dalihan Na Tolu. Perempuan dianggap sebagai sumber garis keturunan dan keberkahan dalam keluarga. 

 

Lambang Dalihan Na Tolu berbentuk segitiga yang kemudian digunakan Label JYK sebagai siluet dan konstruksi pada koleksi ini. Kali Ini, JYK mempersembahkan 4 tampilan busana pria dan 6 tampilan busana perempuan. 

 

JYK menggunakan warna hitam sebagai simbol stabilitas, ornamen emas sebagai lambang kejayaan dan kemenangan, merah sebagai simbol kepercayaan diri, dan putih sebagai simbol kebebasan dan keterbukaan dalam arti tulus dan tanpa hiasan.

 

 

Jenny menambahkan bahwa bahan yang digunakan dalam koleksi ini dipilih untuk menciptakan kesan stabilitas dan kekuatan. Termasuk bahan, seperti mikado, wol, suiting, sutra charmeuse, dan taffeta, diimbangi dengan organza dan kain lembut, seperti sifon serta sutra charmeuse.

 

Pada koleksi terbarunya ini, JYK memadukan unsur budaya tradisional Batak dengan gaya arsitektur Italia, khususnya gaya Gotik dengan ciri geometris dan jendela besar, serta gaya baroque Italia yang dramatis.

 

Koleksi ini dihadirkan kembali untuk pencinta mode Tanah Air pada ajang Plaza Indonesia Fashion Week 2024.