Warna-warni Lilin di Wan Ok Phansa

Merupakan negara yang menjaga keaslian budayanya, Thailand bisa menjadi pilihan destinasi wisata budaya. Salah satunya menyaksikan perayaan upacara Wan Ok Phansa yang berlangsung setiap pertengahan bulan Oktober atau menurut penanggalan setempat, tepat tiga bulan setelah dimulainya Vassa. Acara ini berlangsung untuk menandai berakhirnya masa berpuasa umat Buddha di Negeri Gajah Putih tersebut.

Selama masa Vassa atau yang juga dikenal dengan sebutan prapaskah Buddhis, para biksu umumnya tetap berada di satu tempat vihara. Di beberapa vihara, para biksu mendedikasikan momen Vassa untuk meditasi secara sungguh-sungguh. Vassa diikuti oleh Kathina, sebuah festival di mana masyarakat mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada para biksu. Mereka akan membawakan bingkisan ke kuil-kuil, berisi berbagai macam barang. Khususnya jubah baru untuk para biarawan.

Dalam merayakan hari besar tersebut, masyarakat melakukan banyak kegiatan. Upacara utama di Wan Ok Phansa ialah Lai Reua Fai, yakni meluncurkan perahu di malam hari yang memiliki panjang 8 hingga10 meter. Perahu-perahu tersebut dipenuhi dengan persembahan, seperti khao tom (permen beras ketan yang dibungkus daun pisang). Bagian luar kapal didekorasi dengan bunga, lilin, dan lampu. Tidak hanya oleh pihak penyelenggara, beberapa tokoh setempat juga membuat perahu mereka sendiri dengan hiasan yang tak kalah indah.

Di awal kemunculannya, bahan yang digunakan untuk membuat perahu adalah batang pisang atau bambu. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan lain mulai digunakan. Selain itu, perlombaan perahu berlangsung di beberapa daerah lainnya. Salah satunya Saraburi Long Boat Race Festival. Acara ini telah berlangsung sejak zaman keemasan era Ayutthaya. Perlombaan menampilkan balapan perahu berukuran panjang di Sungai Pa Sak dengan 55 perahu panjang, 30 perahu sedang, dan 12 perahu kecil.

 

Untuk membaca artikel selengkapnya, dapatkan majalah cetak dan digital Women's Obsession edisi September 2019