Gerakan Daur Ulang Popok Bekas Pakai

Kampanye Merries Senyumkan Lingkungan

Popok merupakan suatu kebutuhan bayi sehari-hari, namun juga menjadi salah satu masalah lingkungan. Pembuangan popok bekas pakai ke sungai, pinggir jalan, jika dilakukan secara terus menerus akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Salah satu produk popok bayi yang sudah teruji oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, mengajak masyarakat khususnya para ibu untuk mengumpulkan kembali popok bekas pakai ke beberapa posyandu di Jakarta Barat.

 

Kao, perusahaan consumer goods dari Jepang, dan perusahaan teknologi pengolahan limbah, mengajak 1000 ibu di Jakarta Barat, melakukan gerakan mengolah popok bayi bekas pakai. Program bertemakan ‘Merries Senyumkan Lingkungan’, ingin mengedukasi masyarakat agar lebih disiplin dalam memilah sampah dan peduli terhadap lingkungan. Program ini dilaksanakan dua posyandu di Jakarta Barat.

 

Dalam program ini, popok bekas pakai akan diolah menjadi oil, yang akan mengoperasikan kembali mesin daur ulang popok bayi dan fiber yang menjadi batako serta pot tanaman. Posyandu yang terdaftar harus tergabung dalam peserta program Kader Sepenuh Hati Merries, di wilayah Kebon Jeruk, Kembangan, dan Palmerah serta pernah mengikuti program Merries sebelumnya. Fasilitas depo popok bayi bekas pakai juga tersedia, antara lain tempat sampah 600 liter, signage name ‘Depo Popok Bayi Bekas Pakai’ dan spanduk ajakan program.

 

Inad Luciawaty, istri Walikota Jakarta Barat menjelaskan, “Program inisiatif sosial yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan harus mulai dari penyuluhan edukasi terpadu dan berkesinambungan hingga ke teknologi. Sehingga dampak aksi sosial akan lebih terasa.” Susilowati, VP Marketing Kao Indonesia juga berharap ke depannya Kao dapat memberikan dampak positif dan terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat ikut berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan secara keberlanjutan. Jessica | Foto: Dok. Kao