Apresiasi untuk Perempuan Indonesia

Santih Gunawan, Promotor & Race Director Indonesian Women's Run 2020

Kesukaan Santih Gunawan berlari berawal dari Jakarta Marathon 2013 untuk kategori 5K. Dan kini perempuan yang sering mengikuti maraton tingkat internasional ini menggagas sebuah ajang bertajuk Indonesian Women’s Run 2020. Acara tersebut ditujukan khusus bagi kaum hawa, baik bagi yang menggemari olahraga lari ataupun pemula yang ingin menjajal kemampuannya.

 

Berawal dari keinginan untuk mengapresiasi para perempuan Indonesia, Santih merancang sebuah event khusus bagi mereka. Menurutnya perempuan punya banyak peran, baik sebagai ibu, istri, guru bagi anak-anak, dan sederet peran lainnya. Tidak hanya laki-laki, dia merasa bahwa sekarang sudah banyak perempuan yang memikirkan hidup sehat dan ingin lebih meningkatkan produktivitas. Pemilihan tanggal 8 Maret 2020 sebagai hari pelaksanaan Indonesian Women's Run, bertepatan dengan peringatan hari perempuan internasional, bukan tanpa alasan.

 

“Sebagai hari kesetaraan gender saya pikir cocok tanggalnya dipakai untuk membuat lomba lari yang pesertanya perempuan, supaya perempuan Indonesia mau mulai bergerak, mau memulai berolahraga,” ujar perempuan yang sedang mempersiapkan diri mengikuti trail running di New Zealand ini bersemangat.

 

 

Tantangannya adalah memperkenalkan sesuatu yang baru, karena lomba lari dengan hanya peserta perempuan baru pertama kali diadakan di Indonesia. Meskipun ajang serupa sebenarnya sudah cukup lama dan sering dilakukan di luar negeri. Beruntung Santih mendapat dukungan positif dari rekan-rekan pelari serta kepercayaan para sponsor yang memiliki kesamaan visi dengannya.

 

Baca juga: Indonesian Women's Run 2020 Perayaan untuk Perempuan

 

Persiapan pun dilakukan sejak setahun lalu, dan tiket early bird diluncurkan berbarengan dengan harbolnas 12 Desember 2019 silam. Kategori yang dapat diikuti pun tergolong unik. Selain nomor 10k dan 5K, terdapat pula kategori Mommy+Me serta Princess Dash. Pada Mommy+Me, para ibu diajak untuk berlari bersama putri mereka sejauh dua kilometer. Kategori ini dimaksudkan untuk menciptakan waktu berkualitas dan mempererat ikatan antara ibu dan anak, karena mereka akan saling menyemangati untuk sampai ke garis finis.

 

Sementara Princess Dash diperuntukkan bagi anak perempuan berusia sekitar 5-6 tahun dan bagi yang berhasil sampai ke garis akhir akan mendapatkan tiara untuk dibawa pulang. Agar terasa menyenangkan, dalam racepack peserta dua kategori tersebut akan disertakan rok tutu berbahan tile. “Olahraga itu penting, tapi bersenang-senang juga perlu,” tutur ibu satu anak pencinta trail running ini sambil tersenyum.

 

Santih berharap event yang ditargetkan akan diikuti sekitar 2000 peserta ini menjadi acara rutin setiap tahun dan bisa go international. “Tahun depan semoga bisa ditingkatkan menjadi half marathon dan tahun berikutnya menjadi full marathon,” pungkas perempuan yang sempat berprofesi sebagai bankir ini mengakhiri wawancara dengan Women’s Obsession.