Memulihnya Lapisan Ozon

Di tengah tingginya penularan pandemi virus corona yang menelan ribuan korban di dunia, di sisi lain, bumi ternyata tengah memulihkan dirinya. Menurunnya penggunaan CFC atau Chlorofluorocarbons berhasil menutup sebuah lubang di lapisan ozon di Benua Antartika. CFC sendiri adalah molekul yang mengandung molekul karbon, klorin, dan fluorin. Zat ini berasal dari mesin pendingin, gas aerosol, dan berbagai produk plastik.

 

Pemulihan yang sedang berlangsung, menurut ScienceAlert seperti dilansir globalnews.ca, menghentikan banyak perubahan berbahaya di atmosfer Belahan Bumi Selatan. Membaiknya kondisi ozon tersebut berhasil mengubah sirkulasi udara di atmosfer. Hal ini juga berpengaruh besar pada cuaca, temperatur atmosfer, curah hujan, bahkan perubahan suhu laut.

 

Menurut makalah penelitian Science Daily yang baru-baru ini ditulis oleh Antara Banerjee dari University of Colorado Boulder, menunjukkan bahwa perubahan pola angin telah menyebabkan pemulihan lapisan ozon. Jika perbaikan kondisi ozon terus berlajut, maka lapisan ozon di belahan bumi utara akan membaik pada tahun 2030, belahan bumi selatan pada 2050, dan Antartika pada 2060.

 

Dengan menggunakan berbagai metode, Antara Banerjee, seorang peneliti di Universitas Colorado Boulder, menuturkan bahwa pemulihan ozon sebagian besar berkat Protokol Montreal yang disepakati secara internasional pada tahun 1987. Protokol tersebut melarang produksi zat-zat yang bisa merusak ozon, seperti CFC.