Pencarian Jejak Sejarah, Mencari Makna

Masih menjalani peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemik Covid-19, masyarakat harus tetap membatasi kegiatan di luar rumah. Berbagai inovasi pun dilakukan banyak pihak termasuk memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini. Sebut saja virtual tour yang digelar hampir seluruh museum dan galeri seni. Menghadapi hal tersebut, Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Indonesia Kita turut menggelar #NontonTeaterDiRumahAja untuk menghibur para pencinta seni di Tanah Air.

 

Menghibur masyarakat yang harus berada di rumah, pertunjukan kali ini dikemas dalam bentuk streaming rekaman pementasan yang produksi Indonesia Kita. Penonton disuguhkan dengan lakon Sinden Republik yang dapat diakses di website www.indonesiakaya.com dan channel Youtube IndonesiaKaya.

 

Lakon Sinden Republik sendiri mengisahkan tentang seorang sinden sepuh yang merasa prihatin dengan murid-muridnya. Menjadi seorang sinden selama bertahun-tahun, mereka tampak belum bisa memaknai apa dan bagaimana hakikat seorang sinden yang sebenarnya.

 

Baca Juga:

We are One: Global Film Festival

Rayakan Idulfitri dengan Silaturahmi Virtual

 

Melihat hal tersebut, sang sinden sepuh pun memutuskan mengutus muridmuridnya tersebut untuk menemukan seorang sinden ternama yang begitu melegenda di dunia tarik suara. Meskipn tidak mengetahui di mana keberadaan orang yang dimaksud, para murid tetap menuruti perintah tersebut.

 

Dia bernama Ngatijah, sinden rupawan berkemampuan luar biasa dengan rajah di punggungnya. Rajah tersebut menjadi kunci bagi para murid untuk menafsirkan, membedah, dan memaknai kembali apa yang dimaksud oleh sang sinden sepuh. Semua itu harus diaplikasikan sesuai dengan kondisi sosial yang tengah terjadi. Rajah di punggung sinden itu menjadi sebuah bukti sekaligus saksi sejarah yang ditorehkan para pemimpin bangsa.

 

Dalam perjalanan mencari sang legenda, segala hal yang bersangkutan dengan sejarah pun satu per satu akhirnya mulai terkuak dan terbuka. Para murid akhirnya merasakan sebuah perjalanan menelusuri sejarah dan mengetahui banyak hal yang sebelumnya tampak buram dan abu-abu.

 

“Pementasan ini mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat suatu hal sekadar hitam dan putih, tapi berpikir kritis untuk mencari makna lain yang tersirat di dalamnya. Penonton tidak hanya melihat suka duka dunia sinden, tetapi juga merefleksikan bermacam persoalan berbangsa dan bernegara yang masih berkorelasi hingga saat ini. Seperti korupsi, persoalan ekonomi, hingga pentingnya merawat seni dan kebudayaan tanah air,” ujar Sujiwo Tejo yang berperan sebagai Sinden Sepuh dalam pementasan ini.

 

Tidak hanya menyajikan pertunjukan menarik, Bakti Budaya Djarum Foundation dan Indonesia Kita menggandeng Happy Salma, Butet Kartaredjasa dan Ratna Riantiarno turut mengajak masyarakat untuk berdonasi pada kitabisa.com untuk membantu banyak pihak. Salah satunya adalah para pekerja seni yang turut terdampak saat masa pandemi Covid-19.