Nina Nugroho: Terus Semangat dan Tak Henti Bermimpi

CEO Nina Nugroho Internasional

 

Sudah satu setengah tahun pandemi melanda, berbagai usaha kini mulai menggeliat bangkit, termasuk industri modest fashion di Tanah Air. Sempat terpuruk, karena fashion tidak termasuk kebutuhan pokok utama, Nina Nugroho selaku fashion designer dan CEO Nina Nugroho Internasional tidak berputus asa. Kerja keras dan ikhtiar membuat perusahaan yang dipimpinnya masih mampu bertahan hingga kini.

 

Nina mengungkapkan bahwa dia harus menjadikan Nina Nugroho Internasional sebagai agile company, yang memiliki daya adaptif tinggi dan pencapaian kualitas maksimum dengan kesalahan yang minimum. “Ke depannya kami mau melakukan digital transformation menuju zero mistake production untuk cara dan pola kerja kami,” tutur desainer yang memulai karier sebagai perancang busana sejak 2010 ini.

 

Dia juga mengaku memanfaatkan media sosial sebagai salah satu strategi yang diterapkan untuk mendongkrak penjualan selama pandemi. Perbaikan sistem dan mekanisme penjualan agar lebih tepat sasaran dan menciptakan produk yang berkualitas dengan harga sesuai, dinilainya sebagai sesuatu yang tak kalah penting. Tak ketinggalan Nina pun selalu rajin merawat hubungan baik dengan para customer lewat cara melibatkan mereka di setiap keputusan dalam pembuatan produk.

 

Bisnis busana kerja muslimah berlabel Nina Nugroho, alhamdulillah, masih berjalan dan bisa dibilang lancar, mengingat kondisi luar biasa terkait dampak pandemi saat ini. “Walaupun ada naik turun, tapi masih dalam tatanan tren yang bisa kami carikan solusinya,” ungkap perempuan yang telah menulis dua buah buku di bidang fashion ini. Perkembangannya sendiri bisa dilihat dari berbagai hal, terutama dari peningkatan produksi, dibandingkan akhir semester tahun lalu sebanyak 28.5 %. Kenaikan repeat customer dan penurunan angka customer acquisition cost turut menyumbang tambahan pendapatan.

 

Tak dipungkiri, situasi untuk mempertahankan bisnis pada masa pandemi ini cukup banyak tantangan. Pasar yang berubah, terkait cara belanja pelanggan maupun prioritas pembelanjaan. Pembeli pun lebih selektif dan cermat dalam berbelanja serta perang antarmerek yang mengadakan diskon besar-besaran. Belum lagi bahan baku produksi yang sulit didapatkan, karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengakibatkan pabrik penyedia tutup. Pola kerja turut berubah pula mengikuti peraturan pemerintah. Nina memberlakukan Work from Home  atau WFH, kemudian sistem shifting. Pegawai pun harus beradaptasi, sehingga tidak menghalangi proses kerja, meskipun tidak hadir secara fisik.

 

Pelayanan terhadap customer terus ditingkatkan, seperti garansi produk boleh tukar size dan model, apabila tidak sesuai materi promosi. Dengan demikian terbangun trust dan engagement yang lebih kuat bersama customer, yang berujung pada pembelian produk secara berkelanjutan. Inovasi produk terkait desain yang sesuai dengan kebutuhan juga ditempuh, di antaranya dengan meluncurkan produk 2in1. Rancangan ini memadukan fungsi shirt dan blazer dalam satu desain baju, sehingga menghindari pemakaian bahan tidak perlu dan juga efisiensi bahan baku. Pembeli seolah memakai dua buah busana, tetapi sejatinya hanya satu busana saja.

 

“Bahan busana yang menumpuk di bagian belakang shirt dibuat satu layer saja. Kami selalu menggunakan materi berkualitas agar bisa dipakai lebih lama. Karena awet dan disajikan dengan desain timeless yang longlasting, jadi tidak sekadar mengikuti tren,” papar perempuan yang rutin berolahraga ringan ini setiap hari. Hal tersebut sesuai dengan konsep sustainability yang diterapkan, agar busana memiliki umur yang lebih panjang dalam pemakaiannya.

 

Di tengah berbagai kesibukannya, Nina tetap aktif berkegiatan. Misalnya, dengan menjadi anggota Dewan Kehormatan Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) periode 2021-2025. Menurutnya, perannya adalah menjadi pengayom sahabat media, mendukung dan menjadi pendorong untuk kegiatan positif mereka. Dia juga membuat Yayasan Keluarga, dan giat mengampanyekan gerakan #akuberdaya. Untuk menyebarluaskannya, pada September nanti akan diadakan event dengan konsep hybrid mengangkat topik seputar profesi, keluarga maupun masalah sosial dalam menjawab tantangan pandemi dan lain sebagainya.

 

Dalam rangka HUT ke-76 RI, Nina berharap agar perempuan Indonesia tetap semangat dan jangan berhenti bermimpi untuk Indonesia lebih baik! Peran kaum Hawa yang tangguh sangat diperlukan untuk membuat negeri ini bisa bertumbuh dan bangkit dari keterpurukan.