Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D | Kembangkan Potensi, Tebar Kontribusi

Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D Rektor Universitas Bakrie

Ketika diberi amanat memimpin Universitas Bakrie, Sofia W. Alisjahbana ibu dua anak ini menunjukkan kapabilitasnya. Meskipun Universitas Bakrie masih terbilang berusia muda, didirikan pada tahun 2006, namun di bawah kepemimpinan Sofia mampu meraih Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan nilai B. Capaian lainnya adalah lima dari 11 program studi telah terakreditasi A, sementara prodi lainnya menuju proses reakreditasi nilai akreditasi A.

Ditemui Women’s Obsession di ruang kerjanya, wanita ramah ini bercerita banyak tentang program yang dicanangkan. Salah satunya meningkatkan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi. Dia memaparkan, “Dari segi pendidikan dan pengajaran, Universitas Bakrie secara simultan melakukan review kurikulum melibatkan berbagai praktisi dari industri terkait. Universitas Bakrie merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan nilai hibah cukup tinggi. Jumlah perolehan dana hibah Dikti di bidang penelitian telah meningkat pesat dimulai dari Rp453 juta rupiah di tahun 2017 menjadi Rp2,1 miliar di 2018, dan tahun ini sebesar Rp3,2 miliar.”

Sementara itu, di bidang pengabdian kepada masyarakat, merujuk kepada kepakaran dosen, Universitas Bakrie terus memperkuat program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berbasis kepakaran dosen sesuai dengan bidangnya. “PKM harus berupa kegiatan yang terstruktur dan secara melembaga harus bersifat sustainable, sehingga potensi yang dimiliki dosen bisa dikembangkan sesuai kepakaran yang didalami dan memberikan kontribusi besar bagi pemberdayaan masyarakat,” jelasnya. Peningkatan kompetensi SDM, khususnya staf pengajar juga ditingkatkan. Beberapa dosen studi lanjut (S3) baik di perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Ada pula berbagai short course, workshop, dan kolaborasi riset baik dengan institusi dalam negeri dan luar negeri.

“Mencapai World Class Universitymerupakan suatu tantangan. Dengan akan adanya universitas asing di Indonesia, tentunya kita tidak boleh kalah bersaing. Untuk menyiapkan ini, dosen-dosen mesti memiliki kualitas dan mampu bersaing dengan universitas di luar negeri. Selain itu juga menghasilkan jurnal internasional maupun karya publikasi dengan H-index tinggi yang bisa diterapkan di masyarakat.”

Naskah: Angie Diyya Foto: Fikar Azmy

Untuk artikel selengkapnya dapat dibaca di majalah cetak dan digital Women’s Obsession edisi Mei 2019

<iframe src="https://www.youtube.com/embed/juJbWzOJb00" width="696" height="392" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen"></iframe>