Kekuatan Bagi Para Wanita Tangguh

 

Busana dan makeup merupakan dua elemen yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan, keduanya saling bersinergi memberi tampilan sempurna bagi para perempuan. Pada event Professional Women’s Week (PWW) 2021 yang dilaksanakan Hybrid (online dan offline) dari tanggal 20-24 September 2021 lalu, Wardah Cosmetics, salah satu brand lokal yang mengedepakan riasan aman dan halal, hadir menjadi narasumber pada acara talkshow di hari keempat.

 

Mengangkat tema “Professional Make up Look”, Ajeng Ayu Cahya Ditha, Wardah Demand Creation Manager, mengulas penggunaan makeup dan skincare di masa pandemi ini. Menurutnya, meski bekerja dari rumah, namun rapat-rapat yang kerap dihadiri melalui zoom meeting mengharuskan para perempuan tetap aware terhadap penampilan.

 

Bahkan, manfaat berdandan itu tidak sekadar memberi penampilan yang terbaik di hadapan orang banyak, namun sekaligus menutupi kekurangan pada wajah kita. “Begitu pun dengan penggunaan skincare yang teratur bukan hanya membuat kulit sehat, tapi juga mampu membuat makeup merekat sempurna pada kulit dan tidak mudah crack,” papar Ajeng.

 

Pada kesempatan yang sama, Wahyu Retnowati, (Make Up Expert dari Wardah), memaparkan cara makeup praktis perempuan, terutama pada hari-hari belakangan ini, kita wajib mengenakan masker. Dia menekankan pengaplikasian makeup pada bagian mata yang dapat diandalkan untuk memberi kesan terbaik untuk penampilan.

 

“Intinya konsentrasikan makeup pada bagian mata. Bentuk alis secara natural, kenakan eye liner dan maskara,” ungkap Wahyu Retnowati yang akrab disapa Reret ini. Dia memberi beberapa tips, agar saat bepergian para wanita tidak lupa membawa perlengkapan makeup ‘wajib’. Seperti bedak cusion, lipstik, pensil alis, eye liner, dan maskara, sebaiknya jangan sampai ketinggalan. Benda-benda ini wajib ada di dalam tas para wanita,” katanya seraya tersenyum.

 

 

Antara Fashion dan Keberdayaan

 

Pada sesi kedua, talkshow menghadirkan desainer Nina Nugroho, sekaligus penggagas Professional Women’s Week (PWW) 2021 yang mengangkat tema “Professional Modest Fashion”.

 

Dikatakan Nina, terdapat beberapa elemen penting dalam berbusana, agar wanita tampil lebih percaya diri. Antara lain, skema warna yang semestinya dipilih bukan berdasarkan tren, melainkan value atau maksud di balik warna tersebut.

 

“Pilihan warna memberikan asosiasi terkait perasaan tertentu. Misalnya, hati lagi mendung, jadi pakai warna hitam saja. Lagi ceria, baru jadian. Yang tadinya tidak suka warna pink sekarang pakai pink,” ujar Nina. Begitu pula dengan biru yang memilik arti kepercayaan, kecerdasan, dan menimbulkan efek professional, khususnya navy blue. Cokelat berarti kuat sekaligus dapat diandalkan. Kuning menyiratkan optimisme.

 

Dalam soal design, garis cutting Nina Nugroho selalu menampilkan model yang clean dan tidak ribet, straight to the point, tegas, tidak terkesan menye-menye. Tidak heran, Nina selalu mengeluarkan rancangan dengan konsep 2in1, yaitu busana kantoran atau kasual yang membuat pemakainya seperti memakai 2 baju berlapis, padahal hanya memakai 1 lapis baju.

 

“Konsepnya 2in1, seperti memakai 2 baju, tetapi sebenarnya 1 baju. Seperti memakai blazer dan kemeja. Sementara itu, pada bagian lengan baju, pasti selalu wudhu friendly,” urainya. Lebih jauh, dia menerangkan brand Nina Nugroho sejak awal dirancang untuk lebih memaksimalkan daya kaum perempuan. Fashion itu bisa melejitkan keberdayaan wanita. “Saya mau menyampaikan bagaimana hubungan fashion dengan keberdayaan perempuan,” papar ibu empat anak ini.

 

Dalam sebuah riset di Amerika, Nina menemukan fakta bahwa fashion dan psikologi memiliki hubungan erat. “Seseorang yang menggunakan sebuah clothing spesifik akan memberikan sebuah rasa tertentu, terkait performance-nya. Ini yang disebut Psychological Statement,” jelasnya.

 

Rupanya pengalaman pribadinya juga membuktikan hasil riset tersebut. Dia banyak menerima ulasan positif dari para pengguna rancangan karyanya. Mereka merasa jadi lebih percaya diri, bahagia, terlihat lebih berwibawa, dan mampu mengerjakan hal hal yang lebih baik, setelah menggunakan busana rancangan Nina Nugroho.

 

Kuatnya karakter busana Nina Nugroho, bahkan membuat Nina mempunyai pengalaman menarik pada suatu ketika dirinya tengah melakukan pemotretan koleksi busana terbaru sebelum pandemi Covid-19. “Jadi, ketika sedang pemotretan, tiba-tiba ada salah satu pelanggan mendekat dan bertanya, ‘Mbak, ini pemotretan baju Nina Nugroho?’ Kebetulan saya sedang berada di sana, saya jawab iya. ‘Kok tahu?’ Lalu dia menjawab, ‘Ya, dari desainnya sudah ketahuan.’ Wah, di situ saya langsung bersyukur. Alhamdulillah, ya busana Nina Nugroho lebih dikenal karakternya, dibanding wajah saya. Hal ini tidak menjadi masalah untuk saya, karena kerja keras saat ini bukan buat tampil tapi ingin suatu saat nanti bisa nyaman dan santai dengan keluarga,” tutup Nina seraya tersenyum. Elly Simanjuntak | Dok. Nina Nugroho