Kampanye Berkelanjutan Demi Kesehatan Mental

Pentingnya menjaga kesehatan mental terus digaungkan oleh banyak pihak di seluruh dunia. Termasuk ketika peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober. Momen ini dijadikan sebagai pengingat bagi masyarakat di seluruh dunia untuk memberi perhatian khusus tidak hanya pada kesehatan fisik tapi juga mental. Berikut beberapa fakta tentang World Mental Health Day versi Women’s Obsession.

  • Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1992.

  • Richard Hunter, Wakil Sekretaris Jenderal World Federation for Mental Health (WFMH) adalah yang pertama kali mencetuskan dan mendapat banyak dukungan dari negara-negara di dunia.

  • Pada tiga tahun pertama perayaannya, yakni pada 1992, 1993, dan 1994, terdapat sebuah tayangan di televisi selama dua jam yang disiarkan secara global melalui sistem satelit badan informasi Amerika Serikat dari studio di Talahassee, Florida.

  • Tahun 1994 merupakan kali pertama perayaan ini dihelat dengan tema khusus, yakni ‘Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia’. Setelah perayaan tersebut, pada tahun tahun selanjutnya Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati dengan berbagai tema berbeda.

  • Pada tahun berikutnya, yakni 1995, negara negara di dunia mulai menggelar berbagai acara berskala internasional.

  • Mesir pernah menjadi negara yang merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia dengan rangkaian acara terpanjang, yakni selama satu bulan.

  • Tujuan utama diperingatinya hari penting ini adalah untuk membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental kepada masyarakat umum.

  • 'Mental Health in an Unequal World' menjadi tema perayaan pada tahun 2021 yang dicanangkan World Federation for Mental Health.

  • Tema ini dipilih untuk menyoroti ketidaksetaraan akibat ras, etnis, orientasi seksual, gender, dan hak asasi manusia.

  • Tidak hanya itu, para penderita penyakit mental yang sering kali dipandang rendah ternyata dapat berdampak buruk pada kondisi mereka.

  • Selain WFMH, WHO juga turut memberi tema untuk merayakan Hari Kesehatan Mental tahun ini, yakni ‘Mental health care for all: let’s make it a reality’.

  • WHO secara khusus menyoroti beberapa kelompok yang rentan mengalami gangguan kesehatan mental dalam menghadapi pandemi. Di antaranya adalah orang-orang yang hidup sendirian, tenaga kesehatan, dan orang dengan riwayat gangguan kesehatan mental sebelumnya.

  • Berdasarkan data WHO, ada sekitar 280 juta orang di dunia yang menderita depresi dan hampir satu miliar orang menderita gangguan mental.

  • Sejak pertama kali dicetuskan dan didukung banyak pihak dari seluruh dunia, kampanye tentang kesehatan mental menjadi program jangka panjang yang terus dilakukan.

  • Berbagai cara pun terus berkembang dari masa ke masa. Salah satunya adalah penggunaan twibbon atau filter berbingkai. Dari data yang dimiliki twibbon.com, sejak tahun 2009 ada lebih dari 300.000 twibbon tentang kesehatan mental yang tersebar di berbagai media sosial.