Berawal dari memanfaatkan lahan kosong seluas 400 m² di belakang rumahnya, Rohani kini dipercaya untuk mengelola 20 lahan dengan luas kurang lebih 2500 m². Temulawak, kunyit putih dan kuning, jahe merah, bayam, serta kangkung merupakan sedikit dari beberapa tanaman yang dikelola Rohani dan timnya.
Menggunakan lahan di sekitar Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) tidak jauh dari rumahnya sebagai lahan produktif, dia dinobatkan sebagai Penggerak Literasi Lingkungan Ibu Ibukota Awards 2021. Tidak sendiri, dia menggandeng ibu-ibu di lingkungan rumahnya untuk turut andil.
Memulai langkahnya sejak tahun 2016, tidak sedikit tantangan yang dihadapi Rohani. Salah satunya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat sekitarnya tentang manfaat tanaman obat keluarga (toga) yang akan ditanam.
Mulanya, kebanyakan masyarakat acuh dengan apa yang dikerjakan oleh Rohani. Seiring keuletan yang dia lakukan, sedikit demi sedikit masyarakat mulai tertarik dan ikut bergabung. Selain itu, melihat hasil toga yang memiliki begitu banyak manfaat membuat antusias warga juga terus meningkat.
Tidak hanya dikenal sebagai penggerak lingkungan yang memberi edukasi tentang manfaat berbagai tanaman, Rohani juga menjadi penggagas berdirinya Dapoer Mak Demplon.
Menjajakan jamu bubuk, camilan, hingga berbagai minuman, bisnis ini menggandeng dan memberdayakan ibu-ibu di sekitar lingkungannya untuk turut serta dalam pengolahan bahan bakunya.
Mulai dari menanam benih, hingga proses pengemasan dilakukan sendiri oleh Rohani dan masyarakat sekitar yang telah dibuatkan kelompok dengan sedemikian rupa. Pengelompokan ini dibuat untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan.
Terlebih pada masa pandemi, Rohani mengatakan jika pekerjaan kelompok-kelompok ini dibuat dengan mengatur jadwal piket. Hal ini diterapkan untuk mengurangi intensitas bertemu orang dalam jumlah banyak dan mencegah berkerumun.
Didirikan pada tahun 2018, saat ini berbagai produk yang dibuat Dapoer Mak Demplon hanya dijual melalui media digital. Meski begitu, Rohani memiliki tekad yang kuat untuk membawa produkproduknya ke supermarket-supermarket di Indonesia.
Selain memberdayakan perempuan sekitarnya untuk berbisnis bersama, beberapa kegiatan juga rutin dilakukan salah satunya adalah dengan mengadakan lomba memasak setiap hari-hari besar seperti Kartini dan Hari Ibu.
Selain itu, masyarakat khususnya ibu-ibu setempat juga diberi pelatihan tentang cara menanam dengan teknik hidroponik.
“Awalnya saya mendapat pelatihan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (SUDIN KPKP). Kemudian saya tularkan ilmu ini ke warga. Saya ingin terus maju dan membantu teman-teman supaya kehidupannya bisa lebih baik lagi dengan hasil Dapoer Mak Demplon,” tutur Rohani dengan semangat.
“Keinginan saya adalah bagaimana lahan ini supaya hijau. Agar taman ini bisa digunakan untuk arena bermain oleh anak-anak jangan sampai main di luar. Tempat ini juga awalnya kelihatan kumuh sekali dan tidak dijamah orang.
Hingga akhirnya sekarang dipakai sebagai tempat bermain anak dan ramai. Keinginan saya ke depannya supaya lebih maju lagi,” tutupnya.