Suasana klasik terpampang dari fasad bangunan berlantai tiga yang terletak di Jalan Panglima Polim ini. Eksteriornya yang didominasi warna hijau tampak mengundang ditambah dengan sepasang daun pintu besar khas rumah Eropa Selatan yang menawan untuk spot berfoto. The Sab House merupakan salah satu tempat makan yang baru dibuka pertengahan tahun lalu di area yang cukup strategis ini. Namanya yang cukup misterius diambil dari nama sang empunya, Sabrina, yang menyambut Women’s Obsession dengan ramah siang itu.
Menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah, para pegawai yang ramah siap menyambut di pintu masuk. Pandangan mata kita akan langsung dimanjakan interior yang hangat, dengan panel-panel kayu yang melingkupi stand pastry dan bakery tepat di sebelah pintu masuk dan butik mungil di sisi kiri. Suasana homey dipercantik dengan pot-pot bunga besar di dekat tangga lebar dan vas bunga mungil di setiap sudut ruangan.
Dipisahkan pintu geser di lantai mezzanine, terdapat ruang semi-outdoor dengan sirkulasi udara yang segar dihiasi pot-pot tumbuhan di dinding tangga menuju lantai tiga serta mural tetumbuhan, membawa pengunjung seolah sedang berada di sebuah rumah kaca. Lantai dua pun tak kalah menarik, dengan jendela besar diselingi lukisan mengagumkan, membuat betah berlama-lama. Meskipun ramai pengunjung, kita tak perlu khawatir, karena kursi dan meja ditata berjarak dan masih menyisakan ruang yang luas.
Terkenal dengan pastry dan bakery yang lezat, The Sab House buka sejak jam 10 pagi untuk menemani pengunjung yang ingin mencari sarapan atau secangkir kopi di luar rumah dengan suasana menyenangkan. Buka dari Selasa hingga Minggu, restoran ini cukup ramai pengunjung yang sebagian besar adalah kaum hawa. “Mungkin suasana homey dan dekorasi girly yang menarik banyak tamu perempuan, terutama para remaja untuk berfoto dengan outfit of the day,” ujar Sabrina sambil tersenyum.
Bukan hanya atmosfernya yang nyaman, restoran ini juga menyajikan menu yang menggugah selera dan rasa yang tak kalah nikmat. Chef Dii menyajikan menu andalan the Sab House, Crispy toast bar dan Croffle poppers yang sedang populer sebagai hidangan pembuka. Satu porsi bisa dinikmati berdua atau bertiga dengan beragam rasa mulai dari savory dengan beef bacon dan keju, hingga apple pie yang manis. Dilanjutkan dengan Smoked beef sandwich berukuran besar, dengan irisan daging berlimpah dan croissant renyah.
Untuk main course, African Chicken dengan tiga pilihan saus sambal dijamin membuat kita meneteskan liur. Separuh ayam dibaluri Chermoula khas Afrika Selatan yang creamy dengan cita rasa pedas ditemani plaintain berupa pisang goreng manis untuk menetralkan. Santap siang kami ditutup dengan sepotong Fudge brownie padat dengan cokelat truffle yang meleleh di mulut. Untuk teman makan, Greens and pineapple juice bisa jadi pilihan minuman yang menyehatkan. Segelas Rose latte dengan campuran mawar segar atau secangkir Hazelnut choco latte kami rekomendasikan untuk menikmati siang yang beranjak sore.