Selepas menyelesaikan kuliah jurusan ilmu dan teknologi pangan di Universitas Brawijaya, Malang, Aulia Ramadhani diberi tanggung jawab cukup besar oleh sang Ayah Letjen TNI (Purn) AM Putranto untuk mengelola restoran Ganesha Cafe. Sebelumnya, restoran yang berlokasi di Jl. Brigjen. Katamso No. 92 Bandung ini dijalankan oleh teman ayahnya, namun berjalan kurang baik.
“Berbekal menyenangi dunia kuliner dan hobi mencicipi aneka makanan saya mencoba memberanikan diri untuk mengembangkan Ganesha Cafe, hingga akhirnya memiliki goals tersendiri. Brand-nya juga saya perkuat lewat social media, agar semakin dikenal banyak orang. Saya bersyukur memiliki banyak orang yang bisa membantu saya menjalankan Ganesha Cafe. Termasuk saat masa-masa sulit di tengah pandemi kami pun dapat melaluinya dan restoran tetap berjalan hingga sekarang,” ujar perempuan yang suka bermain dengan kucing ini dengan nada optimis.
Saat terjun langsung menekuni usaha ini, apakah kendala yang ditemui di lapangan?
Saya akui kendalanya ada dari berbagai sisi seperti operasional, manajerial, administrasi, maupun sumber daya manusia. Paling sulit adalah urusan sumber daya manusia, karena kita berhubungan dengan pribadi yang karakternya berbeda-beda. Walaupun kami sudah bertukar pikiran untuk mencapai tujuan bersama, tapi dalam proses eksekusinya kadang tidak sesuai harapan. Sementara, saya cenderung memiliki ekspektasi yang tinggi, jadi ada rasa tidak puas di tengah jalan ternyata tidak sesuai yang direncanakan.
Biasanya saat ada kendala kepada siapakah meminta masukan untuk mencari solusi?
Saya berdiskusi dengan partner bisnis ini yang juga bertugas sebagai konsultan. Ibu saya juga kerap memberikan masukan untuk urusan kesejahteraan karyawan dan food testing, sehingga rasa, kualitas, dan varian makanan bisa lebih terjaga. Kadang kalau sudah mentok menemukan kasus yang sulit saya minta pertolongan Bapak. Beliau pun suka membantu mempromosikan kepada teman-temannya, termasuk lewat instagram dan terasa sekali feedback-nya. Saya juga sangat berterima kasih sudah banyak dibantu oleh Kasmin Pokpim Kodiklatad Mayor Arh. Achmad Yani dalam hal teknis dan perbaikan gedung Ganesha Cafe, perizinan berbagai instansi, dan urusan SDM. Bahkan, sejak awal proses take over restoran ini hingga sekarang bisa berjalan dengan lancar dan aman adalah berkat pertolongan beliau.
Tips sukses bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19?
Pertama memang penjualan online harus ditingkatkan, tapi memang di sini penjualan online-nya tidak sebagus restoran lain. Jadi, jam masuk kerja karyawan dibuat sistem shift masing-masing masuk 14 hari per bulan untuk menekan cost, sehingga tidak ada PHK karyawan. Kemudian kami juga menawarkan dan memperbanyak jasa catering, seperti datang ke tempat klien ataupun mereka mau membuat acara di sini sifatnya fleksibel saja. Ternyata justru jasa catering ini yang membantu kami bisa bertahan di tengah pandemi.
Untuk siapakah target market utama restoran Ganesha Cafe?
Sebenarnya awalnya target market utama kami adalah untuk family restoran, jadi kami menyasar kepada orang-orang yang berumur sekitar 30 hingga 40 tahun dan sudah berkeluarga. Karena anak muda cenderung lebih mencari tempat yang cozy, WiFi kencang, dan bisa duduk berlama-lama, tapi daya belinya lebih rendah. Sementara, kalau keluarga dalam membeli makan dan minum lebih leluasa, apalagi kebetulan tempat ini cukup luas bisa menampung banyak keluarga bersantap di sini. Namun, anak-anak muda juga tetap menjadi pangsa pasar kami. Selain itu, sekarang kami menyasar ke berbagai jenis komunitas dan untuk catering sendiri sudah mulai ada kerjasama dengan beberapa hotel di Bandung.
Sejauh mana digitalisasi dan peran sosial media digunakan untuk membantu penjualan?
Kami tentunya memanfaatkan sosial media dan tetap berjalan hingga sekarang seperti IG, tiktok, maupun FB. Apalagi, beberapa tamu awalnya adalah ibu-ibu berusia 40 tahun ke atas mereka masih main FB. Dengan adanya posting teratur di FB, mereka jadi tahu Ganesha Cafe dan merekomendasikan kepada teman-teman mereka. Kami juga pasang iklan IG dan bekerjasama dengan selebgram atau food blogger yang sedang booming. Lalu, untuk tiktok dibuat konten-konten yang menarik, termasuk berkolaborasi dengan tiktokers terkenal. Sehingga, brand awareness Ganesha Cafe bisa menjangkau dari usia muda hingga tua.
Elly S | Foto: Fikar A