Bahu-membahu & Berkolaborasi

Melani Leimena Suharli, Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat

Selalu ada hikmah di balik musibah. Adagium ini dipahami betul Melani Leimena Suharli. Sebagai seorang yang beriman, legislator dari Fraksi Partai Demokrat ini meyakini bahwa ada cinta Allah Ta’ala yang tersirat dari setiap musibah atau ujian yang dipikul seorang hamba. Termasuk musibah yang melanda Indonesia, saat pandemi Covid-19 mengguncang publik dunia. Saat menghadapinya, masyarakat justru tak rapuh, bahkan bahu-membahu saling membantu untuk keluar dari kondisi sulit.

 

Tidak hanya secara perseorangan, tapi juga banyak komunitas mengambil peran sosial, juga pemerintah yang hadir melalui serangkaian program dan kebijakan yang diaplikasikan kementerian-kementerian serta BUMN.“Ya, salah satunya BUMN yang saya yakini memiliki peran penting dalam pemberdayaan umat di tengah pandemi seperti saat ini, juga mampu mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat di era digitalisasi,” ujar Wakil Ketua Dewan Penasihat KADIN Jakarta ini kepada Women’s Obsession.

 

Sebagai Anggota Komisi VI DPR RI yang bersinggungan langsung dengan urusan Perdagangan, Koperasi, UMKM, BUMN, Investasi, dan Standardisasi, Melani mengemukakan bahwa saat ini Kementerian BUMN telah menjalin kolaborasi dengan semua pihak, tak terkecuali organisasi keagamaan. Kolaborasi ini diyakini Melani dapat mengakselerasi tumbuhnya perekonomian. Sebab, organisasi keagamaan yang menaungi umat memiliki dukungan kekuatan multisektor, yaitu kekuatan pemerintah, komunitas/masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan kekuatan media.

 

Di sisi lain, peran penting BUMN di era ekonomi serba digital dan pandemi Covid-19 sangat penting, karena pembangunan SDM mutlak sangat diperlukan. Menurut pemerhati Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini, di sinilah letak fungsi dan peran BUMN sebagai perpanjangan tangan negara, harus mampu memetakan semua potensi SDM dan sumber daya alam (SDA) untuk dikelola dengan maksimal, guna menciptakan kesejahteraan. 

 

BUMN juga merupakan alat efektif sebagai pendorong perekonomian, yaitu dengan mengedukasi masyarakat tentang peran penting ekonomi di era digital terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19. Peran BUMN tersebut, imbuh Melani, sudah sepatutnya disambut para pelaku bisnis, terutama UMKM, agar bisa beradaptasi mengikuti perkembangan dan persaingan usaha di era digital. Terbukti, para pelaku bisnis yang mampu beradaptasi dengan teknologi digital, sama sekali tidak terpengaruh dengan pandemi. Data Bank Indonesia menyebutkan, hampir 12,5% UMKM di Indonesia justru tak terkena dampak pandemi Covid-19.

 

“Mengapa? Jawabannya, ada dua strategi yang dilakukan UMKM, sehingga penjualannya meningkat, yaitu memanfaatkan fitur penjualan online dan melakukan modifikasi produk. Intinya, UMKM yang bertahan ini adalah UMKM yang mau kreatif, memiliki kreativitas dan inovasi, ini bisa bertahan pada saat pandemi. Oleh karenanya UMKM harus belajar bisnis online, agar produknya juga bisa masuk marketplace yang sekarang telah berkembang,” ungkap Melani. Dia bersyukur, perlahan pandemi Covid-19 mulai mereda, sehingga muncul harapan agar perekonomian masyarakat kembali normal, bahkan semakin sejahtera.

 

Harapan senada juga diutarakan tokoh Srikandi Demokrat ini untuk kehidupan perempuan di masa mendatang. Mengingat kesempatan kaum Hawa Indonesia saat ini semakin terbuka dalam menyuarakan pendapat dan keinginannya. Menurutnya, perempuan Indonesia sekarang ini sudah banyak yang memiliki pendidikan yang tinggi, sehingga dengan semakin pandai maka kesempatan untuk menjadi perempuan mandiri dan sukses akan terbuka lebar. Di sisi yang lain perempuan sebagai ibu harus tetap membina keluarga, agar bisa mempersembahkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berguna untuk bangsa dan negara. 

 

“Ada pepatah mengatakan, ‘jika kamu mendidik seorang laki-laki, sesungguhnya engkau hanya mendidik satu dari jutaan penduduk bumi. Tapi, jika kamu mendidik seorang perempuan, maka sesungguhnya engkau sedang mendidik sebuah bangsa’. Oleh karena itu, perempuan adalah tonggak keberhasilan, maka saya ingin perempuan di Tanah Air menjadi perempuan mandiri dan sukses,” tandasnya.

 

Legislator berusia 71 tahun ini berpendapat, perempuan mandiri dan sukses tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan keseimbangan antara karier dan juga keluarga. Sebuah capaian yang tentu tidaklah mudah, namun akan sangat membanggakan jika seorang perempuan dapat melakukan sesuatu pencapaian yang dapat memberikan kontribusi positif dan bermanfaat bagi keluarga maupun masyarakat.

 

Melani menambahkan, “Bagi saya, kunci kesuksesan bermula dari sikap berani menghadapi tantangan. Tantangan akan selalu ada di manapun seorang perempuan bekerja, sehingga dia harus mengganggap permasalahan adalah hal biasa yang harus dihadapi. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana perempuan bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat di sekitarnya, bahkan untuk bangsa dan negara.”

 

(Naskah: Imam Fathur | Foto: Dok. Pribadi)