Bumi dan manusia sedang berada di ambang kepunahan dengan segala perilaku yang kita perbuat. Kira-kira itulah pesan yang ingin disampaikan Sejauh Mata Memandang (SMM) dalam pameran perdananya di ajang ARTJOG 2022. Bertempat di Jogja Nasional Museum (JNM), Yogyakarta, pameran yang bertajuk ‘Kisah Punah Kita’ ini merupakan pengingat betapa dekatnya kita dengan kepunahan.
Memanfaatkan area utama ARTJOG 2022, pameran instalasi keempat belas jenama yang didirikan Chitra Subyakto ini dibuat dengan pendekatan sederhana. Selain memanfaatkan berbagai bahan sehari-hari sebagai medium untuk menyampaikan pesan, sebagian besar material adalah bahan daur ulang. Pengunjung diajak berinteraksi dan berkaca, hingga timbul kesadaran yang pada akhirnya mendorong kepedulian untuk mewujudkannya menjadi sebuah tindakan nyata.
Chitra yang juga merupakan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang menjelaskan, “Sejauh Mata Memandang sangat senang dapat berpartisipasi dan menjadi bagian dari ARTJOG 2022 lewat pameran instalasi ‘Kisah Punah Kita”. Sejauh ingin mengajak masyarakat semakin sadar akan adanya krisis iklim dan menjadi bagian dari solusi. Dengan semakin banyak masyarakat yang sadar, diharapkan banyak tindakan nyata dilakukan dan kepunahan bisa diperlambat.”
BACA JUGA:
Bateeq x Monez Imajinasi Budaya Indonesia
Uniqlo Adakan Festival Olahraga Terbesar untuk Semua
Tak hanya itu, SMM pun turut menghadirkan ‘Sejauh Rumah Kita’, tempat konsumen bisa mendapatkan produk-produk Sejauh, sekaligus belajar serta berinteraksi dengan berbagai komunitas melalui berbagai acara yang rutin diadakan secara terjadwal. Berlokasi di Rumah Simbah Studio, sebuah bangunan yang kental nuansa Jawa dan didirikan pada tahun 1950an, terdapat pula pojok untuk mengadakan workshop dengan materi beragam. Di antaranya seputar slow living, praktik-praktik sederhana dalam menjaga lingkungan, serta berbagai tips yang akan dibagikan oleh pemateri dari berbagai komunitas di Yogyakarta.
“Sejauh Rumah Kita adalah kegiatan lanjutan dari instalasi di Artjog yang memberi jawaban atas pertanyaan ‘setelah sadar, kegiatan nyata apa yang bisa kita lakukan?’, yakni dengan melibatkan berbagai komunitas yang telah menjalani slow living dan berbagi ilmu serta berbagai tips dalam merawat bumi yang bisa diaplikasikan sehari-hari,” tutup Chitra dalam paparan virtual beberapa waktu lalu. Nur A | Dok. Sejauh Mata Memandang