Perkembangan gigi dimulai sejak dalam kandungan sekitar 28 hari usia kehamilan. Gigi susu berkembang pada kehamilan usia 6-8 minggu dan gigi dewasa berkembang pada kehamilan usia 20 minggu. Setelah benih gigi terbentuk, gigi tersebut akan mengalami proses pertumbuhan atau disebut dengan erupsi gigi. Proses erupsi terjadi ketika perkembangan gigi yang bergerak dari posisi benih gigi menembus tulang rahang ke dalam rongga mulut, dan berkontak dengan gigi lawannya.
Saat usia enam bulan, gigi-geligi susu mulai tumbuh diawali gigi seri sentral bawah dan berlanjut ke gigi-geligi, baik di rahang atas maupun bawah. Dan gigi susu yang paling akhir tumbuh adalah gigi geraham susu kedua. Gigi susu akan tumbuh lengkap sejumlah 10 gigi di rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah saat usia dua tahun. Saat usia enam tahun, gigi susu akan mulai tanggal dan digantikan gigi dewasa atau gigi tetap.
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan gizi yang optimal. Untuk itu, diperlukan organ-organ pengunyahan yang baik, dimana salah satunya adalah gigi-geligi yang sehat. Anak yang memiliki gigi yang sehat, akan lebih mudah dalam proses pengunyahan makanan. Sementara anak yang gigi-geliginya mengalami karies atau berlubang, akan mengalami kesulitan dalam mengunyah dan melumat makanan, bahkan nafsu makan anak menjadi berkurang dikarenakan gigi terasa sakit saat mengunyah. Oleh karena itu, gigi susu harus berada selama mungkin di dalam rongga mulut dalam kondisi sehat hingga waktunya tanggal dan digantikan oleh gigi tetap.
Sering kali orang tua kurang memperhatikan kesehatan gigi susu atau menganggap sepele gigi susu dikarenakan adanya anggapan bahwa gigi ini akan digantikan oleh gigi dewasa/gigi tetap. Apabila ada gigi susu yang rusak atau berlubang, orang tua cenderung mengabaikan. Saat gigi susu mengalami kerusakan yang lebih parah, timbul rasa sakit spontan, bahkan sampai timbul abses atau bengkak pada gusi, orang tua baru mulai memeriksakan gigi anak ke dokter gigi.
Gigi susu memiliki peran penting bagi tumbuh kembang anak. Beberapa hal yang harus diketahui oleh orang tua tentang fungsi penting gigi susu, antara lain:
- Membantu fungsi pengunyahan, makanan dapat dilumatkan dan dihaluskan sehingga menjadi mudah ditelan dan dicerna oleh organ pencernaan.
- Membantu fungsi bicara yang tepat. Kehilangan gigi depan mempengaruhi estetika dan psikologi anak, membuat anak menjadi minder dan tidak percaya diri. Selain itu gigi berperan serta dalam pembentukan dan pengucapan kata. Gigi depan yang hilang dapat mengakibatkan kesulitan pengucapan huruf v, f, th, z dan s.
- Menyediakan tempat bagi gigi-gigi dewasa/tetap penggantinya. Gigi susu yang sehat dapat menjaga space atau ruang, sehingga benih gigi yang tepat berada di bawah gigi susu dapat tumbuh dengan posisi yang benar, karena menempati ruang yang cukup. Apabila gigi susu tanggal sebelum waktunya, ruang akan menyempit sehingga gigi dewasa/tetap penggantinya akan tumbuh tidak beraturan atau bahkan tidak dapat tumbuh.
- Gigi susu merupakan penuntun bagi erupsi atau tumbuhnya gigi dewasa/tetap penggantinya. Benih gigi dewasa/tetap yang berada tepat di bawah gigi susu bergerak menembus gusi dengan mengikis atau meresorpsi akar gigi susu, sehingga gigi susu akan goyang dan tanggal untuk selanjutkan digantikan gigi dewasa/tetap.
- Memacu pertumbuhan tulang rahang. Gigi-geligi susu yang difungsikan dalam proses pengunyahan, dengan dibantu gerakan otot-otot rahang, akan memacu dan merangsang pertumbuhan rahang terus bertambah lebar.
- Gigi susu dalam rongga mulut memberikan support untuk pipi dan bibir dapat menjaga bentuk wajah dalam keadaan normal sehingga penampilan wajah tampak baik.
Orang tua memiliki kewajiban untuk selalu menjaga kesehatan gigi anak, mengingat peran penting gigi susu terhadap tumbuh kembang anak. Gigi susu yang sehat berguna dan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental anak. Orang tua perlu mengajarkan anak menyikat gigi sedini mungkin, membiasakan menyikat gigi 2x sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur, serta membuat kegiatan menyikat gigi menjadi rutinitas menyenangkan bagi anak.
Makanan manis yang selalu dikonsumsi anak yang gemar mencamil perlu diatur dan dibatasi. Memperbanyak asupan buah dan sayur lebih baik daripada makanan yang banyak mengandung gula. Kontrol rutin setiap 3-6 bulan sekali ke dokter gigi juga penting, agar kerusakan gigi dapat diatasi sedini mungkin untuk menghindari komplikasi dan perawatan yang lebih kompleks.