Didirikan Chitra Subyakto pada akhir tahun 2014, Sejauh Mata Memandang adalah sebuah label tekstil slow fashion yang mengedepankan model bisnis sirkular dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Diluncurkan pada ajang pekan mode terbesar di Indonesia, Jakarta Fashion Week 2023, “Baur” sekaligus menandakan delapan tahun perjalanan Sejauh. Menceritakan upaya Sejauh memberi napas baru bagi berbagai bahan tekstil yang sudah tidak terpakai.
Koleksi “Baur” memanfaatkan benang yang didaur ulang dari limbah tekstil pasca-produksi dari program Daur Ulang Sejauh bekerja sama dengan Ecotouch, serta didukung para Sahabat Sejauh yang mengirimkan pakaian tidak layak pakai milik mereka. Bahan-bahan tersebut didaur ulang melalui berbagai tahapan proses, mulai dari pemilahan bahan, pencopotan kancing dan resleting, pemotongan, pencacahan, dan proses-proses lainnya sampai akhirnya kembali menjadi benang.
BACA JUGA:
Kreasi Fashion Kolaborasi Hankook Tire & Handsome
Koleksi Baru My Little Pony X Buttonscarves
Kain perca sisa produksi Sejauh, kain stok mati (deadstock), kain sisa berbagai pameran sebelumnya, serta kain hasil daur ulang dari pakaian tidak layak pakai (limbah tekstil pasca produksi) diolah, digabungkan benang baru, dan dipadupadankan dengan kain baru, sehingga kembali menjadi pakaian baru.
Proses produksi “Baur” dilakukan di beberapa kota, seperti Jakarta dan Bandung untuk proses daur ulang, serta di Pekalongan untuk proses penenunan kain. Semua proses produksi dikerjakan menggunakan teknologi bertanggung jawab dan melibatkan berbagai komunitas sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Chitra Subyakto, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang, menjelaskan bahwa dia percaya setiap individu punya kontribusi dan peran penting dalam menjaga lingkungan dan mencegah kerusakan alam sebagai hal serius yang kita hadapi saat ini. Sebagai jenama yang bergerak di bidang tekstil, Sejauh Mata Memandang berperan aktif dan berkontribusi pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga Bumi.
“Melalui koleksi ‘Baur’, kami memperpanjang siklus hidup pakaian dan limbah tekstil pasca produksi sehingga tidak menjadi sampah abadi. Kami menyadari bahwa kenyataannya tidak ada produk yang bisa seutuhnya lestari, namun kami terus berupaya untuk lebih bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang kami lakukan dalam berkarya.”
Sekitar 24 look koleksi “Baur” yang ditampilkan, terdiri dari berbagai baju atasan, kebaya, kain, dan masih banyak lagi. Bernuansa putih dan keabuan, tampak detail motif khas Sejauh dalam setiap look. Dalam gelaran ini, Sejauh Mata Memandang juga melibatkan Titi Radjo Padmaja dalam pembuatan musik yang diputar pada presentasi koleksi “Baur”.
