Jika perempuan lain gemar berburu barang fashion atau kecantikan, lain halnya dengan Putu Diah Chandra Dewi yang terkenal dengan nama media sosialnya Kireinachan. Dia sangat ‘tergila-gila’ akan benda cantik bernama cangkir dan tak terasa jumlahnya sudah mencapai angka 700.
Baginya koleksi indah ini merupakan salah satu bagian penting dalam sejarah. “Setiap cangkir menceritakan tentang budaya, kesenian, keindahan, maupun cinta. Sebuah karya seni yang mempunyai nilai dan bisa berguna. Itulah alasannya saya tertarik mengumpulkannya satu per satu dengan perjuangan, tawa, air mata, termasuk gejolak perasaan yang tidak menentu dan tentunya dengan kecintaan yang sangat besar,” ujarnya seraya tersenyum manis.
bercerita awalnya mengoleksi cangkir tak lain, karena sang ibu sering menyuguhinya minuman teh menggunakan cangkir dan memiliki sebuah bufet berisi barang?barang pecah belah beserta peralatan rumah tangga.
Akhirnya, Kireinachan merasakan kenikmatan tersendiri minum teh dengan wadah yang indah. Semakin hari dia semakin senang melihat cangkir, apalagi beberapa online shop menjual benda cantik ini dan dia juga selalu berburu cangkir setiap bepergian ke dalam maupun luar negeri.
ia melanjutkan, “Berawal membeli satu, kemudian berlanjut terus setelah tahu bahwa cangkir ini memiliki nilai sejarah. Tidak terasa jumlahnya banyak dan saya berpikir untuk membuat buku tentang cangkir, agar tidak hanya dinikmati sendiri. Tapi, juga bisa menginspirasi orang lain menemukan kesenangannya masing-masing terhadap hal yang dicintai, kemudian bisa membuat lebih bersemangat dalam menjalani kehidupan.”
Kireinachan kemudian berbagi kisah mengenai dunia cangkir yang telah menyatu dalam kehidupannya sehari-hari ke dalam buku bak diary mengalirkan cerita mengenai kegiatannya yang tak lepas dari seluruh koleksi pribadi cangkirnya. Dia berharap buku yang diberi judul My Cups Story ini tak sekadar dibeli, tapi juga dibaca sambil menikmati minum teh atau kopi di waktu santai. Seolah-olah terbawa menikmati keindahan cangkir-cangkir di dalamnya. Berpetualang di dunia cangkir dari buatan Inggris, Perancis, Dubai, Rusia, Asia, hingga Indonesia.
Mengekpresikan perasaan bahagia bisa menyelesaikan bukunya, Kireinachan kemudian mengadakan acara peluncuran buku yang berlangsung di sore hari nan cerah menjelang sunset beberapa waktu lalu di Pavilion-Maya Sanur Resort, Bali. Di ruangan ruangan serba putih yang indah, dengan pemandangan laut biru dan Pulau Nusa Penida dari kejauhan sebagai latar belakangnya.
Dengan menenteng keranjang piknik, Kireinachan naik ke panggung, berbagi cerita cangkir dan menjawab semua pertanyaan para tamu. Di akhir acara karena banyak yang penasaran dengan lanjutan cerita perjalanan hidupnya bersama cangkir, para tamu tampak tidak pulang dengan tangan kosong, tapi sambil mengengam buku My Cups Story. Untuk membacanya di rumah sambi menikmati teh, kopi, dan panganan kue nan lezat.
Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Dok. Kireinachan