Sekali lagi Maria Grazia Chiuri membuktikan bahwa mode selalu berulang dengan mengambil inspirasi dari koleksi ready-to-wear Dior dari tahun 1950-an. Chiuri mengeksplorasi tiga persona berbeda, yakni Catherine Dior, Édith Piaf, dan Juliette Gréco.
Chiuri menyoroti semangat kemandirian, gaya hidup yang unik, dan cara mereka mengubah stereotip feminin melalui pola pikir pascaperang. Seolah menentang arus dengan feminitasnya, koleksi ini menampakkan kekuatan perempuan sekaligus kerapuhannya.
BACA JUGA:
Master Transformational Reconstruction Shingo Sato Adakan Workshop di Jakarta
Angkat Peran Perempuan, Vanilla Hijab Luncurkan CEO Era
Motif floral terbentuk dari helai-helai metalik dipadu kain berbintik, menghilangkan kontur dan menciptakan abstraksi. Koleksi Musim Gugur & Dingin 2023-2024 didominasi warna-warna primer, seperti biru, kuning topaz, merah ruby, hijau zamrud.
Dalam video kampanye terbaru tersebut, Dior menampilkan brand ambassadornya, Juliette Armanet, menyeberangi Pont Alexandre III di malam hari. Sembari melantunkan lagu ‘Non, Je ne pity rien’ yang dipopulerkan Edith Piaf, Armanet melangkah melalui jalan-jalan di Paris berlatar belakang Menara Eiffel yang berkelap-kelip.
Dalam video yang disutradarai Tommaso Ottomano, kita diajak kilas balik ke tahun 1950-an, ketika perempuan-perempuan dengan koleksi terbaru Dior menjadi sorotan para juru kamera beranjak memasuki tempat konser legendaris di Kota Cahaya itu.
Kampanye Musim Gugur-Musim Dingin 2023-2024 menampilkan kesan modernitas dan imajinasi futuristik ke garis yang berakar pada warisan Dior yang tak lekang oleh waktu, seperti motif houndstooth dan macan tutul, yang terlihat pada mantel maupun rok panjang. Mengikuti garis antara masa lalu dan masa depan, kegelapan dan terang, penampilan terbaru ini menangkap kecerdikan sekaligus keanggunan yang menjadi ciri khas Dior.
BACA JUGA:
Parade Karya 5 Fashion Designer IFC Meriahkan Gelaran JF3
Mulai dari Fashion Village Hingga Fashion Icon Awards Ramaikan JF3 2023
Koleksi lengkapnya kembali diperagakan di Sea World Culture and Arts Center Shenzen pada akhir Juli lalu setelah sebelumnya diperlihatkan di Paris. Berdiri menarik perhatian penonton adalah patung monumental ‘Valkyrie Miss Dior’ yang terbuat dari tekstil karya Joana Vasconcelos, seniman asal Portugal.