Indonesia Fashion Aesthetic (IFA) resmi menggelar event fashion dan beauty perdananya di Hotel Intecontinental Pondok Indah Jakarta. Bertajuk ‘A Reflection’ acara ini menggandeng 20 desainer dan rumah mode ternama Tanah Air.
Salah satunya adalah Ellaya yang hadir dari keinginan untuk mengangkat keindahan dan kecantikan alami para perempuan di Indonesia. Menggunakan rona lembut, Ellaya ingin perempuan Indonesia lebih percaya diri dengan rangkaian koleksi busana yang memiliki harmonisasi visual unik.
Baca Juga:
The Firsst Gala of Shella Saukia Rayakan 10 Tahun Perjalanan Shella Saukia
Bertajuk 4everforward Benang Jarum Rayakan Ulang Tahun Serentak di 14 Kota di Indonesia
“Ellaya merupakan brand yang mempunyai karakter percaya diri dan hadir dengan keinginan untuk menginspirasi kaum perempuan, agar selalu tampil cantik dan hebat dengan versinya masing-masing,” ujar Happy Jehan selaku Founder Ellaya Official.
Lebih lanjut dia menjelaskan, “Definisi cantik tidak hanya secara fisik, namun juga penuh percaya diri, berprestasi dan positive thinking. Harapannya, semua perempuan yang memakai Ellaya akan terlihat stand out dan bangga.”
Menampilkan koleksi untuk Hari Raya Idul Fitri, brand yang kerap menggunakan warna pastel ini meluncurkan Ellaya Raya Series. Koleksi ini terinspirasi dari keindahan dan eksotisnya Maroko. Di tempat ini, banyak kota-kota cantik, seperti Rabat, The Red City Marrakech dan Casablanca yang memberikan inspirasi dan inovasi desain dan karya fashion yang indah.
“Untuk saat ini, kami fokus di modest fashion pakaian, hijab pasmina instant, jilbab scarf, brooch, dan aksesoris. Sementara Sutra atau Silk menjadi bahan yang kita pakai untuk Raya Series, mengingat momen raya harus memiliki sentuhan yang manis dan elegan,” tambah Jehan.
Untuk koleksi Ellaya Raya Series, Jehan kembali menonjolkan aksen dan ciri khas Ellaya, yakni Happywich. Teknik ini mengaplikasikan brooches dan detail lainnya ke dalam setiap line up koleksi pakaian.
Turut meramaikan panggung runway IFA 2024, Ellaya menggandeng perwakilan dari para sahabat penyandang disabilitas, yakni Amanda Farliany dan Nina Christina untuk ikut tampil sebagai muse. Ini menjadi langkah nyata Ellaya untuk menunjukkan kecantikan perempuan Indonesia yang tidak terbatas pada warna kulit atau tampilan fisik sesorang. Selaku founder, Jehan menuturkan bahwa kecantikan perempuan terlihat dari inner beauty masing-masing.
“Semoga kehadiran Ellaya kali ini dapat diterima oleh khalayak luas dan nama Ellaya menjadi top of mind bagi perempuan di Indonesia yang menjadikan Ellaya pilihan fashion mereka. Target market Ellaya bukan hanya untuk kalangan muslimah tapi lebih luas lagi, yaitu untuk semua kalangan,” tutup Jehan.
