Miopia telah menjadi masalah kesehatan mata yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama di kalangan usia produktif. Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.) merespons kebutuhan masyarakat akan solusi koreksi penglihatan dengan membuka Mayapada Eye Centre di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Pusat layanan ini menawarkan solusi koreksi penglihatan dengan teknologi mutakhir seperti SMILE PRO dan LASIK.
Jonathan Tahir, Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, mengatakan Mayapada Eye Centre hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penglihatan yang optimal. ” Lokasinya di Mayapada Hospital Jakarta Selatan memungkinkan layanan terintegrasi dengan standar internasional JCI. Mayapada Eye Centre didukung oleh dokter spesialis mata berpengalaman yang berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan mata komprehensif, diharapkan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi pasien,” ujarnya.
Mayapada Eye Centre menyediakan layanan LASIK, yang menggunakan sinar laser untuk memperbaiki kornea, dan teknologi dari Carl Zeiss yang menggunakan Visumax 800 Femtosecond Laser. Teknologi ini menggabungkan lengan robotik dan sistem AI untuk integrasi data pra-operasi, mengurangi risiko, dan meningkatkan kenyamanan pasien.
"Miopia telah menjadi masalah utama kesehatan mata di Indonesia, dengan sekitar 25% atau 55 juta penduduk terdampak. Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 40-50% dalam 10-15 tahun mendatang, terutama di kalangan usia produktif yang sering menggunakan perangkat digital," jelas Navin Sonthalia, COO Mayapada Healthcare.
Prosedur SMILE PRO dan LASIK dirancang untuk mengatasi masalah penglihatan seperti miopia, presbiopia, dan astigmatisme, membantu pasien mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak.
“Kehadiran Mayapada Eye Centre yang berlokasi di unit Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menjadikan layanan Mayapada Eye Centre juga terintegrasi dengan layanan-layanan yang ada di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dalam menangani kasus mata lainnya seperti katarak, infeksi mata, kegawatdaruratan, gangguan mata pada anak sampai dengan gangguan retina (saraf mata)," pungkas Navin. (Angie)