Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk: MY BABY Ajak Masyarakat Lawan DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, mencatat 154.082 kasus di Indonesia pada periode 1 Januari hingga minggu ke-27 tahun 2024, menurut Kementerian Kesehatan. Dari jumlah tersebut, 916 kasus mengakibatkan kematian, dengan Kota Bandung dan Kabupaten Tangerang menjadi wilayah dengan kasus tertinggi. Oleh karena itu, MY BABY mengajak masyarakat untuk waspada terhadap DBD melalui kampanye Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk.

 

Dokter Spesialis Anak RS UNS, dr. Debby Andina Landiasari, Sp.A, menjelaskan bahwa anak-anak rentan terkena DBD karena daya tahan tubuh yang belum kuat dan lingkungan yang sering didiami nyamuk. "Nyamuk Aedes aegypti sering berada di dalam ruangan yang gelap dan lembab. Anak-anak bisa terjangkit DBD saat bermain di lingkungan sekolah atau taman," jelasnya.

 

MY BABY, yang telah menjadi merek terpercaya selama hampir 40 tahun, turut mengambil peran dengan meluncurkan MY BABY Momversity goes to Bandung dan Tangerang. Melalui Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk, MY BABY mengedukasi ribuan keluarga tentang pencegahan DBD dengan penerapan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, dan menggunakan MY BABY Minyak Telon Plus sebagai perlindungan tambahan.

 

Winny Yunitawati, Managing Director Brand Investment & Consumer Engagement MY BABY, menekankan pentingnya langkah pencegahan. "Risiko kematian akibat DBD bisa dicegah. MY BABY berinisiatif meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan berkontribusi nyata menekan angka kasus DBD," katanya.

 

¨”MY BABY Minyak Telon Plus dengan bahan alami seperti Eucalyptus, Lavender, dan Citronella, memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk hingga 12 jam. Mari lindungi keluarga kita dengan menerapkan 3M Plus secara disiplin bersama MY BABY," ajak Winny.