Setelah vakum sejak 2019, Komunitas Salihara kembali menyelenggarakan SIPFest (Salihara International Performing Arts Festival) pada 2-31 Agustus 2024. SIPFest adalah festival seni pertunjukan yang menampilkan beragam jenis pertunjukan. Seperti tari, musik, teater, dan lokakarya yang bisa diikuti anak-anak hingga dewasa.
Direktur Program Komunitas Salihara Arts Center, Nirwan Dewanto mengatakan SIPFest adalah puncak dari seluruh program Salihara selama dua tahun terakir. SIPFest juga menjadi acara yang istimewa karena dilakukan secara luring setelah sebelumnya dilakukan secara hibrida (2022) dan daring (2020) dengan nama Musim Seni Salihara.
“Dengan SIPFest 2024 ini, kami hendak mengajak para pemirsa berekreasi dengan sesungguh-sungguhnya. Re-kreasi: ikut menciptakan kembali kesenian dan kebudayaan dengan penuh kegembiraan dan kemerdekaan. Menciptakan masyarakat yang sehat dan peka akan perubahan dan kemajuan,” ujar Nirwan.
Festival dua tahunan ini selalu muncul dengan jargon yang menggambarkan semangat dari acara. Kali ini, SIPFest hadir dengan jargon “Orde Seni Baru”. Nirwan mengatakan jargon itu memiliki arti kita tidak hanya punya orde politik, tapi juga orde seni yang bisa membuka ruang-ruang kreativitas yang tertutup oleh kekuasaan ersmi.
“Seni bukan hanya mengatasi politik, tapi juga mengisi ruang-ruang yang tidak diisi oleh politik. Seni memberikan alternatif terhadap klise dan kemandegan yang dijajakan oleh politik. Seni mengajak kita memperbaharui diri kita dan masyarakat kita,” tambah Nirwan. SIPFest akan menghadirkan pertunjukan seni dari berbagai negara seperti Australia, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, dan tentunya Indonesia.
SIPFest akan resmi dibuka pada 03 Agustus 2024 dengan Jecko Siompo dan Animal Pop Family yang akan membawakan tari KUSUKUSU II. Selain Jecko pengunjung dapat menikmati rangkaian pertunjukan yang akan dibawakan oleh Lucy Guerin Inc. (Australia), CCOTBBAT (Korea Selatan), Chong Kee Yong & Ensemble Studio C (Malaysia), Numen Company (Jerman), Jason Mountario & Trio, Jecko Siompo, Megatruh Banyu Mili, Annastasya Verina, dan Teater Koma (Indonesia).
Teater Koma akan menampilkan Tanda Cinta sebagai tribute pada mendiang Nano Riantiarno. Lakon Cinta kembali unjuk gigi di Salihara setelah 15 tahun pernah digelar di lokasi yang sama. Putra mendiang Nano Riantiarno, Rangga, menyebut Tanda Cinta dipilih sebagai tribute atas kado pernikahan orang tuanya.
"Seperti mengingat masa dulu, dibuat untuk hadiah pernikahan di tahun 2005 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), kebetulan 26 Juli ultah mama dan papa, jadi ini akan jadi hadiah buat Bu Ratna," terangnya di Komunitas Salihara pada Rabu (24/7/2024).
Untuk dapat menikmati seluruh rangkaian acara yang ada dalam SIPFest 2024, pengunjung bisa langsung melakukan pemesanan tiket atau reservasi melalui laman resmi di sipfest.salihara.org. Harga tiket bervariasi mulai dari Rp75.000 (pelajar) hingga Rp155.000 (umum).
(Agnes | Dok. Salihara)