Social Bella Luncurkan Insight Factory by SOCO, Soroti Tren Baru di Industri Kecantikan

 

 

Perusahaan beauty-tech Social Bella resmi meluncurkan Insight Factory by SOCO. Lini bisnis ini akan menyediakan insight dan laporan terbaru di industri kecantikan untuk membantu pelaku industri membuat keputusan strategis. Peluncuran ini ditandai dengan rilisnya Beauty Consumer Behavior and Trend Report yang menyajikan analisis komprehensif tentang perilaku konsumen dan tren kecantikan di Indonesia.

 

Co-Founder & CEO Social Bella, Christopher Madiam, menjelaskan bahwa dengan adanya Insight Factory by SOCO, pelaku industri mengakses data intelligence dari lebih 6 juta anggota SOCO. "Data ini mencerminkan kondisi industri kecantikan Indonesia yang terus tumbuh secara resilien," ungkapnya.

 

Laporan ini menemukan bahwa integrasi pengalaman online-offline semakin diminati oleh Milenial dan Gen Z, yang mendorong penguatan tren omnichannel shopping. Di Sociolla, pendapatan dari omni shopping tercatat dua kali lipat lebih besar dibandingkan belanja offline atau online saja. Tren ini menunjukkan keberhasilan strategi omnichannel terintegrasi Sociolla, yang menawarkan pengalaman berbelanja yang seamless dan menyenangkan.

 

 

Salah satu tren yang menarik perhatian adalah inovasi tinggi dalam produk kecantikan, seperti makeup hybrid dan konsep skinification. Selain itu, Gen Z menunjukkan pertumbuhan penjualan paling pesat di seluruh kategori produk kecantikan, lebih informatif dan eksploratif dalam berbelanja. Bahan-bahan seperti centella, niacinamide, dan salicylic acid menjadi yang paling dicari selama 2023.

 

Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Social Bella, mengatakan, "Literasi kecantikan di Indonesia meningkat pesat berkat kemudahan akses informasi di dunia digital, terutama melalui media sosial. Hal ini mendorong brand dan pelaku industri untuk lebih kreatif dan inovatif."

 

Perbedaan cara berbelanja antara Milenial dan Gen Z juga disoroti dalam laporan ini. Hampir setengah dari responden Gen Z mengeluarkan kurang dari Rp150 ribu per transaksi, sementara Milenial lebih bersedia mengeluarkan budget lebih untuk produk dengan nilai tambah. Amanda menjelaskan, “Gen Z lebih informatif dan eksploratif terhadap tren dan inovasi produk terbaru, sehingga mendorong pertumbuhan paling pesat di seluruh kategori produk kecantikan.”

 

Christopher juga menambahkan bahwa pertumbuhan brand lokal sangat kuat. "Sociolla sejak 2015 mendorong pertumbuhan ini, saat brand asing pengetahuannya lebih terbatas tentang kebutuhan lokal," katanya. Ia menyambung, "Perbedaan antara produk internasional dan lokal semakin tipis. Saat bahan baru muncul, produk lokal sudah ada dengan kualitas yang sama bagusnya. Mereka lebih mengerti pelanggan, kualitasnya semakin baik, sangat menggembirakan."

 

Amanda menekankan bahwa dari sisi konsumen, brand lokal tidak kalah kualitasnya. "Jika kandungannya sama dan bisa memberikan hasil yang sama, konsumen tidak ragu memilih produk lokal," ujarnya.

 

Tren parfum saat ini juga menarik perhatian. Parfum sekarang tidak hanya soal wangi, tetapi juga menjual mimpi atau imajinasi yang bersifat emosional. Selain itu, tren parfum yang bisa di-layer, menggabungkan dua parfum untuk menciptakan kombinasi unik dan semakin diminati. Dahulu parfum lebih berpusat pada brand, tetapi sekarang lebih pada pengalaman dan memori yang diciptakan.

 

President Director PT COSMAX Indonesia, Cheong Min Kyoung, juga memberikan apresiasi kepada Social Bella. "Laporan ini menjadi rujukan bagi para pelaku usaha dalam memahami kondisi riil industri kecantikan," ujarnya.

 

Laporan dari Insight Factory by SOCO diharapkan menjadi referensi utama bagi pelaku industri kecantikan dalam mengambil keputusan strategis. Untuk informasi lebih lanjut, laporan ini dapat diunduh melalui insightfactory.soco.id.