Jawa Timur cetak sejarah angka kemiskinan 1 digit untuk kali pertama dengan angka 9,79%.Dengan berbagai strategi dan program yang inovatif, wajar bila dikatakan bahwa Khofifah telah membawa perubahan signifikan di Jawa Timur.
Berkarier di dunia politik selama puluhan tahun, Khofifah Indar Parawansa telah berhasil mengatasi berbagai tantangan yang datang silih berganti. Kini, sebagai Gubernur Jawa Timur, dia terus menunjukkan kinerja gemilang dengan menginisiasi berbagai perubahan dan inovasi signifikan. Keberhasilannya dalam memimpin provinsi ini mencerminkan dedikasi dan visi yang kuat untuk memajukan daerah.
Dikenal sebagai pemimpin visioner dengan pandangan jauh ke depan, Khofifah menekankan pentingnya visi yang jelas untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Melalui kepemimpinannya, dia berhasil mengarahkan Jawa Timur menuju pengembangan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang. Komitmennya terhadap keberlanjutan tercermin dalam berbagai inisiatif strategis yang berfokus pada pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur hijau. Visi dan pandangannya ini tidak hanya berorientasi pada masa kini, tetapi juga menjangkau masa depan, memastikan bahwa Jawa Timur terus berkembang secara berkelanjutan.
Memiliki pandangan jauh ke depan, di bawah kepemimpinannya, Jawa Timur tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan dan inklusivitas. Pendekatan “IKI” (Inisiatif Kolaboratif dan Inovatif ) yang dia luncurkan bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah sosial dan ekonomi melalui kolaborasi dan inovasi.
“Kami berkomitmen untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Membawa Perubahan Signifikan
Selama menjabat, Khofifah juga berhasil mendorong perubahan dalam sektor ekonomi melalui pembangunan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dia telah membangun BUMD yang berperan penting dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Keberhasilannya ini diakui secara nasional, terbukti dengan diterimanya penghargaan TOP BUMD. Tidak hanya itu, Khofifah juga mencatat prestasi gemilang dalam upaya penurunan angka kemiskinan.
Jawa Timur telah mencetak sejarah dengan angka kemiskinan yang mencapai 1 digit untuk kali pertama, yaitu 9,79% pada Maret 2024. Penurunan ini merupakan hasil dari kerja keras dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Timur, Kabupaten/Kota, dan Desa/Kelurahan, serta semua stakeholder yang telah bekerja sama dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi kemiskinan di wilayah tersebut.
Penurunan angka kemiskinan ini juga merupakan penurunan tertinggi secara nasional, dengan Jawa Timur berkontribusi sebesar 30,34% terhadap penurunan kemiskinan nasional Penurunan angka kemiskinan ekstrem juga mendapatkan apresiasi berupa penghargaan insentif fiskal, mengukuhkan keberhasilan kebijakan dan program yang dijalankannya.
Berkat kerja kerasnya, Khofifah dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pembangunan sumber daya manusia di sektor pertanian. Penghargaan prestisius ini ditetapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diberikan kepada sosok yang berkontribusi besar pada sektor pertanian, dengan kinerjanya terangkum dalam program kerja Nawa Bhakti Satya, yakni Jatim Sejahtera dan Jatim Agro.
Sosok yang memimpin perubahan ekonomi di Jawa Timur dengan visi tajam ini memiliki salah satu fokus utama pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang dianggapnya sebagai tulang punggung perekonomian lokal. Melalui Program Kredit Sejahtera (Prokesra), Khofifah memberikan akses modal dengan bunga rendah kepada pelaku UMKM, sehingga mereka dapat mengembangkan usaha tanpa terbebani beban finansial yang berat.
Dia juga memberikan perhatian khusus pada hilirisasi pertanian, karena menyadari bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sumber penghidupan utama di Jawa Timur. Oleh karena itu, dia memfokuskan diri pada peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui proses pengolahan pascapanen. Pendampingan intensif diberikan kepada petani, sehingga mereka dapat mengolah hasil
panen menjadi produk bernilai jual tinggi. Langkah ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengolahan.
Baca selengkapnya di Women's Obsession edisi 117