Hadapi Tantangan dan Terus Berinovasi

Selina Nicole, Founder LEKA

Selina Nicole sebelumnya tidak pernah merencanakan dirinya akan menjadi seorang pebisnis. Namun, saat dihadapkan dengan pandemi Covid-19, dia akhirnya memutuskan untuk membangun bisnis alat pendukung kesehatan. Menjalaninya di usia muda tentu bukanlah hal yang mudah. Namun, salah satu yang selalu dilakukan Selina adalah mencari inspirasi dengan berjalan-jalan. Baginya, dengan melihat dunia luar maka kita akan lebih banyak mengetahui hal-hal baru. Tidak hanya berfokus pada pekerjaan dan masalah yang ada.

 

Apa yang mendorong Anda membangun bisnis LEKA ini?

 

Saya membangun bisnis ini pada tahun 2020. Saat itu, saya baru lulus kuliah dan mulanya sama sekali tidak berpikir untuk berbisnis. Sayangnya, karena pandemi, mencari pekerjaan bukan sesuatu yang mudah. Saya pun mencoba berjualan dan ternyata peminatnya cukup banyak. Setelah ditekuni, saya berpikir untuk membuat brand. Di situlah merintis LEKA yang berasal dari bahasa Yunani dan memiliki arti ‘pelindung orang’ ini.

 

 

Baca Juga:

Berusaha Untuk Terus Berdayakan Sesama Perempuan

Tebar Manfaat Bertelanjang Kaki

 

 

LEKA menjual produk-produk pendukung kesehatan, di antara sekian produk yang kami luncurkan, karena Covid-19, di awal-awal LEKA berdiri produknya adalah air purifier dan dehumidifier yang berfungsi untuk menjaga kualitas udara. Salah satu yang menarik adalah pelanggan LEKA ini lebih banyak ibu-ibu. Padahal, umumnya peminat produk elektronik itu laki-laki. Seiring waktu, kami jadi sering bertukar pikiran dengan para ibu ini. Seperti mendengar apa saja keluhan mereka dan produk yang sedang dibutuhkan.

 

Apa tantangan yang sering dihadapi dalam membesarkan LEKA?

 

Satu hal yang saya sadari adalah tantangan pasti ada setiap hari dan tidak pernah selesai. Hanya bagaimana kita melihat dan merespon terhadap tantangan tersebut yang bisa diubah dan akan mempermudah kita. Jadi, kalau saya lihat tantangannya sebagai sesuatu yang besar atau sulit, maka itu akan benar-benar jadi susah dan akhirnya tidak ditemukan solusinya.

 

Tapi, kalau kita lihat ini sebagai tantangan yang mudah justru malah lebih ringan menjalani dan mendapat solusinya juga. Saya pernah membaca, skill seorang leader yang paling bagus adalah ketika mereka bisa memandang mudah semua hal. Jika ada tantangan sulit, mereka break down dibuat jadi simple. Menurut saya, itu sangat berguna agar saat kita menghadapi tantangannya, kita selesaikan yang kecil terlebih dahulu, lalu selanjutnya, hingga akhirnya tantangan besar pun bisa terselesaikan.

 

 

 

 

Seperti apa gaya kepemimpinan yang Anda terapkan?

 

Saya biasanya menginformasikan kepada tim secara garis besar, goal utamanya apa, lalu saya biarkan tim mengeksplorasi. Terserah apa yang mau dilakukan atau dicoba, salah tidak apa-apa, karena kalau tidak dicoba, kita tidak pernah tahu. Saya sangat memberi kepercayaan kepada tim, mulai dari waktu, kecepatan, hingga cara melakukannya dan yang penting update hasilnya dan kita evaluasi bersama. Bagi saya yang penting adalah improvement-nya.

 

The next big thing yang akan dilakukan untuk LEKA?

 

Semoga ini benar-benar menjadi big thing untuk LEKA, sebetulnya satu bulan yang lalu, kami baru meluncurkan sister brand yang bergerak di bidang oral beauty. Konsep ini serupa dengan saat memperhatikan kesehatan kulit wajah, pasti menggunakan skincare. Maka, kenapa kita tidak memerhatikan gigi? Padahal saat bertemu dengan orang, kita tersenyum yang terlihat adalah gigi. Saya pun akhirnya membangun bisnis baru ini dan kami memberinya nama ‘Veska’ sebagai oral beauty brand.