Optik Seis & Hoya Gandeng BPK PENABUR Jakarta Adakan Pemeriksaan Mata Gratis

Mata adalah indera istimewa dan menjadi organ yang membuat manusia mampu melihat dunia. Itulah sebabnya, pemeliharaan kesehatan mata menjadi amat penting untuk diperhatikan. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, sekitar 10% dari 66 juta anak usia sekolah mengalami gangguan mata, akibat kelainan refraksi, sehingga membutuhkan penggunaan kacamata lensa minus. 

 

Sayangnya banyak orang terdekat mereka tidak menyadarinya. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Optik Seis dan Hoya menggandeng BPK PENABUR Jakarta dalam pemeriksaan mata gratis untuk sekitar 400 siswa, guru dan karyawan SPK SDK PENABUR Kelapa Gading pada Hari Pengelihatan Sedunia atau World Sight Day (03-10-2024).

 

Ryan Lee Buntaram, Director Marketing OPTIK SEIS, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah program rutin yang dilakukan oleh Optik Seis di setiap bulan Oktober. “Ini adalah bentuk kepedulian Optik Seis terhadap kesehatan mata masyarakat umum, termasuk anak-anak. Kami berharap pemeriksaan mata ini bisa mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kecintaan terhadap mata dan pentingnya menjaga kesehatan mata, dengan rutin memeriksa mata sejak dini, minimal 1 tahun sekali,” tutur Ryan.

 

Berdasarkan temuan pada kegiatan serupa sebelumnya, Ryan mengungkapkan sekitar 30-50 persen anak memiliki masalah dengan penglihatan, sehingga sebetulnya membutuhkan kacamata agar kondisi kesehatan matanya bisa ditanggulangi. “Kami berharap akan lebih banyak lagi anak yang diperiksa matanya, sehingga masalah-masalah mata mereka dapat lebih cepat diatasi,” lebih lanjut Ryan menjelaskan.

 

"Anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, di mana tanda-tanda awal gangguan penglihatan sering muncul. Dengan mengadakan pemeriksaan mata awal di sekolah, HOYA Indonesia berkolaborasi dengan Optik Seis berharap dapat melakukan deteksi dini dan pengelolaan yang proaktif, memberikan para siswa penglihatan yang jelas untuk mencapai potensi penuh mereka di sekolah dan di masa depan." jelas Nihla Azkiya, Marketing Head HOYA Lens Indonesia.

 

Menurut Nihla, berdasar hasil skrining yang pernah dilakukan, ditemukan bahwa miopia atau mata minus merupakan kondisi yang paling sering terdeteksi pada anak-anak. "Oleh karena itu, kami mendorong para orang tua untuk segera memulai manajemen miopia, guna menghindari komplikasi kesehatan mata di masa depan." ujarnya. 

 

Mendukung program tersebut, BPK PENABUR Jakarta tak hanya mengikutsertakan siswa dan guru, namun juga memberikan kesempatan kepada para karyawan outsources untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata. 

 

 

Windy Anastasya, Kepala Sekolah SPK SDK PENABUR Kelapa Gading mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena program ini menjadi ajang yang sangat baik untuk membantu para karyawan outsources yang mungkin tidak memiliki kesempatan memeriksakan kondisi mata mereka". 

 

Windy juga menegaskan bahwa program ini ikut membentuk profil pelajar PENABUR, BEST (Be Tough, Excel worldwide, Share with Society, Trust in God). Para siswa diajak untuk melihat contoh nyata kepedulian Optik Seis, Hoya dan BPK PENABUR Jakarta terhadap kondisi kesehatan masyarakat. Para siswa juga dilibatkan dalam proses pemeriksaan ini. Mereka diberikan tanggung jawab untuk mengarahkan para karyawan outsources, agar mengikuti tahapan pemeriksaan dengan tertib.

 

Windy berharap kerjasama serupa dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang, agar para siswa & karyawan semakin sadar akan kesehatan mata sebagai salah satu indera yang harus dijaga kondisinya, sehingga dapat mendukung kinerja optimal tubuh kita.

 

Sebagai solusi dari temuan permasalahan kesehatan mata, Nihla memberikan alternatifnya. Misalnya dengan penggunaan produk seperti lensa kacamata MiYOSMART, yang dapat diperoleh di seluruh cabang Optik Seis. "Lensa MiYOSMART menawarkan solusi efektif untuk menahan pertumbuhan permasalahan mata dan menjaga kesehatan mata, serta sangat cocok dipakai anak-anak,” tutupnya. (Elly | Foto: Optik Seis)