Lelang 11 Seniman di Art Jakarta 2024 untuk Pembangunan Rumah Singgah RMHC

Dunia seni dan kemanusiaan bergabung dalam satu panggung terjadi di ajang seni kontemporer terbesar di Asia, Art Jakarta 2024 yang berlangsung pada 4-6 Oktober 2024. Yaitu, dengan diadakannya acara lelang karya untuk amal yang digelar oleh para seniman dan merupakan inisiasi dari Art Jakarta dengan Yayasan Ronald McDonald House Charities. 

 

Sebanyak 11 seniman terkemuka, seperti Arifien Neif dan Darbotz beserta karyanya berpadu untuk menyuarakan semangat RMHC, ”Keeping Families Close”. Dua seniman muda, Abenk Alter dan Muklay, bahkan mempersembahkan karya khusus yang terinspirasi dari corat-coret beberapa pasien anak yang singgah di rumah singgah RMHC. Sebagai wujud pengabadian memori ceria anak-anak ini bersama keluarganya selama masa perawatan. Di area VIP Lounge yang disediakan oleh Art Jakarta, para pecinta seni dan filantropis diajak untuk menjadi bagian dari kisah kemanusiaan ini. 

 

Dan bagi yang ingin berpartisipasi lebih lanjut dapat mengikuti sesi Lelang Eksklusif dan hasil lelang kesebelas seniman akan didonasikan bagi pembangunan rumah singgah ke-4 RMHC di Kemanggisan, Jakarta Barat, dekat RS Harapan Kita dan RS Dharmais. Kehadiran rumah singgah baru ini akan memungkinkan RMHC untuk menampung jauh lebih banyak keluarga, setelah selama ini melayani tak kurang dari 1600 keluarga pasien anak melalui 3 rumah singgah yang ada di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Denpasar. Rumah-rumah singgah ini begitu penting perannya bagi keluarga dari jauh selama mendampingi anaknya yang dirawat karena penyakit kronis.

 

Selain lelang, RMHC juga menghadirkan booth Bear4Love, yang menjual boneka beruang edisi terbatas. Produk ini bukan hanya cinderamata, tetapi juga sebuah bentuk dukungan bagi keluarga yang membutuhkan tempat tinggal sementara selama proses perawatan anak mereka. Booth ini juga menjadi tempat bagi pengunjung untuk lebih mengenal misi kemanusiaan RMHC dan bagaimana seni dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup.

 

Caroline Djajadiningrat, Ketua Yayasan RMHC Indonesia, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Art Jakarta memberikan peluang unik bagi RMHC untuk masuk ke dunia seni dalam menyampaikan pesan kemanusiaan. 

 

Dia berkata, "Kami percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa setiap anak, bahkan saat mereka sakit dan jauh dari rumah, tetap berhak mendapatkan hak mereka, yaitu hak untuk bersama keluarga. Dengan seni sebagai medium, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak orang yang peduli dan ingin turut membantu."

 

 

Oleh karena itu, dr. Oktavia Lilyasari, SP, JP(K) Sekretaris Jendral PP Perk mengatakan, bawah keluarga pasien anak PJB dari seluruh pelosok tanah air harus datang dan menetap selama beberapa lama di Jakarta. “Untuk itu keluarga pasien PJB harus didampingi oleh keluarganya selama masa pengobatan sampai untuk menjalani proses penetapan diagnosis sampai dengan intervensi secara bedah ataupun non bedah,” kata dr. Oktavia Lilyasari,SP,JP (K).

 

Perhimpunan Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyambut baik kerjasama dengan MRHC untuk mewujudkan terbangunnya rumah singgah bagi keluarga pasien anak PJB di RS Jantung Harapan Kita, sehingga dapat membantu meringankan beban keluarga pasien selama menjalani proses pengobatan di RS Jantung Harapan Kita.  

 

Sometimes the real super heroes live in the heart of small children who fighting big battle. Mari kita bantu perjuangan anak-anak PJB yang sedang berperang untuk bisa menjadi generasi penerus yang sehat dan bisa berkontribusi membangun bangsa Indonesia,” ajak dr. Octavia Lilyasari.

 

Art Jakarta 2024 tidak hanya menjadi ruang untuk menikmati keindahan seni, tetapi juga menjadi jembatan untuk menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan. Lelang karya seni dan kegiatan di booth Bear4Love membuka peluang bagi para kolektor, pecinta seni, dan masyarakat luas untuk terlibat dalam kegiatan filantropi yang nyata, menggabungkan kecintaan pada seni dengan kontribusi sosial yang berdampak besar. (Elly | Foto: Dok. MRHC)