Sastra memiliki kekuatan untuk menyuarakan perasaan terdalam manusia, melintasi batas-batas budaya dan bahasa. Melalui tulisan, penulis mampu menangkap emosi, pengalaman, dan realitas hidup yang kompleks, menawarkan sudut pandang yang segar tentang kemanusiaan. Cerita yang mendalam dan puitis kerap menjadi refleksi dari kondisi sosial dan sejarah yang dilalui masyarakat. Inilah yang membuat peran penulis semakin penting dalam menghubungkan emosi pribadi dengan peristiwa global. Salah satu penulis yang berhasil melakukan ini adalah Han Kang, yang baru saja mencetak sejarah sebagai penulis Korea Selatan pertama memenangkan Hadiah Nobel Sastra pada 2024.
Han Kang dan karya-karyanya yang mendalam dan puitis telah menggugah dunia sastra, menyuarakan trauma sejarah dan kerapuhan hidup dengan sentuhan kelembutan, namun tetap penuh kekuatan. Akademi Swedia memberi penghargaan atas kemampuannya menggambarkan sisi kemanusiaan secara mendalam dan menyentuh. Kemenangan Han Kang menjadi simbol baru dalam dunia sastra Korea dan membuka jalan bagi lebih banyak penulis Asia untuk tampil di panggung global.
Di balik sosoknya yang sederhana, Han Kang telah melalui perjalanan kreatif yang panjang. Berikut adalah beberapa fakta menarik yang mencerminkan perjalanan kariernya sebagai penulis:
1. Penulis Korea Selatan Pertama yang Meraih Nobel Sastra
Han Kang mencatat sejarah sebagai penulis Korea Selatan pertama yang menerima penghargaan bergengsi ini. Sebelumnya, Nobel Sastra lebih banyak diberikan kepada penulis dari Eropa dan Amerika Utara, sehingga kemenangan Han menjadi pencapaian penting bagi Asia.
2. Mengawali Karier sebagai Penyair
Han Kang memulai karier sastranya sebagai penyair. Dia pertama kali mempublikasikan puisi di sebuah majalah di Korea Selatan, sebelum akhirnya merilis kumpulan cerita pendek pada 1995, yang menjadi awal perjalanan suksesnya di dunia sastra.
3. The Vegetarian, Novel yang Membawa Kesuksesan Global
Novel “The Vegetarian” yang diterbitkan pada 2007 merupakan karya paling dikenal secara internasional. Setelah diterjemahkan ke bahasa Inggris pada 2015, novel ini memenangkan Penghargaan Man Booker International pada 2016, membawa nama Han Kang ke panggung sastra dunia. Novel inilah yang mengantarnya memenangkan Nobel.
4. Eksplorasi Trauma dalam Human Acts dan The White Book
Han Kang dikenal karena temanya yang mendalam tentang trauma dan kemanusiaan. Novel-novel seperti “Human Acts” dan “The White Book” menelusuri trauma dan identitas manusia, mengangkat pengalaman yang sering terlupakan dalam sejarah dan kehidupan.
5. Perempuan Asia Pertama yang Memenangkan Nobel Sastra
Selain menjadi penulis Korea Selatan pertama yang meraih Nobel Sastra, Han Kang juga tercatat sebagai perempuan Asia pertama yang memenangkan penghargaan ini. Prestasinya menunjukkan bahwa dunia sastra semakin inklusif terhadap penulis dari berbagai belahan dunia.
Han Kang juga telah menerima berbagai penghargaan internasional bergengsi sebelum akhirnya memenangkan Nobel Sastra. Beberapa di antaranya adalah Man Booker International Prize (2016), Malaparte Prize di Italia (2017), San Clemente Prize di Spanyol (2019), Medicis Prize di Prancis (2023), dan Émile Guimet Prize (2024). Prestasi-prestasi ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu penulis dengan pengaruh besar di dunia sastra.
Karya-karya Han Kang sering menggambarkan protagonis perempuan yang menghadapi tekanan sosial, dan melalui tema identitas serta kemanusiaan, dia berhasil membangun reputasi sebagai penulis yang kuat dalam menghadirkan pengalaman emosional dengan cara yang unik dan orisinal. Nobel Prize Ceremony untuk sastra akan diadakan pada 10 Desember mendatang di Stockholm. Dengan hadiah sebesar US$ 1 juta, Han Kang diharapkan berdiri sebagai salah satu suara terpenting dalam dunia sastra modern, serta memperkaya panggung global dengan karya-karyanya yang sarat makna.