Irma Suryani Chaniago: Pejuang Kesejahteraan Tenaga Kerja Dan Kesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI

Women Of The Year 2024

 

Dikenal Sebagai Politisi Yang Tak Hanya Bicara Tetapi Turun Tangan Memastikan Buruh Dan Kesehatan Menjadi Prioritas Utama. Dedikasinya Pada Hak-Hak Pekerja Dan Perbaikan Layanan Kesehatan Mencerminkan Semangat Untuk Indonesia Yang Lebih Baik.

 

K etika membahas sosok yang berkontribusi besar dalam isu ketenagakerjaan dan kesehatan, nama Irma Suryani Chaniago tak bisa diabaikan. Politisi dari NasDem yang terpilih kembali menjadi Anggota Komisi IX DPR RI ini dikenal sebagai figur yang teguh memperjuangkan hak-hak pekerja dan akses layanan kesehatan yang lebih baik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dengan pembawaan lugas dan penuh empati, dia menjadikan berbagai tantangan sebagai peluang untuk membawa perubahan. Salah satu perjuangan terbesarnya adalah melindungi pekerja rumah tangga yang selama ini kerap kali terpinggirkan.

 

Irma mendorong pengesahan undang-undang yang memberikan perlindungan hukum bagi pekerja rumah tangga, menempatkan mereka dalam prioritas regulasi negara. “Pekerja rumah tangga sering dianggap remeh, padahal mereka adalah tulang punggung bagi banyak keluarga,” tegasnya. Tak hanya itu, dia juga mengambil langkah konkret dalam melindungi tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

 

Dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Indonesia di Luar Negeri, Irma memastikan bahwa buruh migran tidak hanya dipandang sebagai pahlawan devisa, tetapi juga manusia yang layak mendapatkan perlindungan dari eksploitasi dan pelanggaran hak. Di bidang kesehatan, Irma menunjukkan komitmennya melalui evaluasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

 

 Dia sering mengkritik distribusi kartu BPJS yang belum merata dan menuntut perbaikan pelayanan puskesmas. Baginya, kesehatan adalah hak dasar yang harus diakses semua orang, tak terkecuali mereka yang tinggal di pelosok negeri. Masalah kesehatan mental juga menjadi sorotan penting baginya. Irma lantang menyerukan perhatian lebih dari pemerintah terkait fasilitas untuk pasien gangguan jiwa. Menurutnya, kesehatan mental adalah bagian tak terpisahkan dari kesejahteraan masyarakat, dan ini harus menjadi prioritas.

 

Di daerah pemilihan Sumatera Selatan II, Irma memfokuskan upaya untuk meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan. Salah satu inisiatifnya adalah mendorong pembangunan lebih banyak Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayah terpencil. Kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, menurutnya, menjadi kunci untuk memastikan layanan kesehatan dasar dapat dijangkau semua kalangan. Terkait advokasi jaminan kesehatan, Irma bersikap tegas. Dia kerap menekankan pentingnya distribusi kartu BPJS yang efektif serta peningkatan anggaran kesehatan. Anggaran kesehatan harus dikelola dengan cermat, agar setiap rupiah bermanfaat langsung untuk masyarakat.

 

Dia juga giat mempromosikan program deteksi dini penyakit kronis, termasuk kanker serviks. Menurutnya, deteksi dini adalah langkah penting untuk mengurangi beban kesehatan masyarakat, sekaligus meningkatkan angka harapan hidup. Langkah ini diiringi dengan dorongan terhadap digitalisasi layanan kesehatan, seperti antrian online dan telekonsultasi untuk mempermudah akses masyarakat.

 

Naskah: Angie Diyya | Foto. Fikar Azmy  

Baca selengkapnya di e-magz Women's Obsession edisi 121