Garis Poetih Raya Festival 2025 akhirnya resmi dibuka oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, beserta istri. “Saya berharap acara ini bisa membantu para desainer Indonesia untuk melebarkan sayapnya tidak hanya di Indonesia, tapi juga bisa go internasional. Saat ini, Kementerian Ekonomi Kreatif memiliki salah satu tujuan untuk mendorong sektor ekonomi Indonesia, termasuk fashion dan beauty. Ekraf akan menjadi mesin ekonomi baru di semua sektor, dan kami siap mendukung fashion Indonesia semakin maju,” ujar Teuku Riefky Harsya yang menyambut baik kegiatan Garis Poetih yang diinisiasi oleh Ivan Gunawan (16-01-2025).
Garis Poetih sendiri merupakan kegiatan dalam industri kreatif dan fashion untuk mengakomodasi semua pelaku fashion dan industri kreatif dalam satu platform melalui presentasi fashion show dan instalasi pameran untuk bertemu langsung dengan para pecinta fashion sekaligus pembeli. “Garis Poetih adalah platform fashion yang saya buat dari tahun 2023. Sebagai desainer, saya punya tanggung jawab untuk mengajak para desainer dan brand melakukan fashion show tunggal. Tapi, mengingat membuat fashion show itu tidak murah, maka saya sengaja menggandeng mereka untuk berbagi panggung dan bersama-sama menggelar fashion show,” ujar Ivan.
Acara ini dirancang dengan misi untuk mendukung desainer busana yang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan memperluas pasar, terutama pada musim Idul Fitri, permintaan koleksi raya semakin meningkat. Karena itulah koleksi yang ditonjolkan pada pagelaran busana kali ini akan menjadi sumber inspirasi bagi pembeli untuk berbusana di hari raya nanti. Ivan melanjutkan, “GARIS POETIH 2025 ini istimewa adalah karena busana yang ditampilkan pada pagelaran kali ini adalah raya series atau raya festival dan tren busana hari raya adalah busana yang paling ditunggu-tunggu oleh insan fashion. Hal ini bisa dilihat dari tren busana hari raya yang selalu berkembang.”
RAYA: Elegansi Busana Raya dalam Pembukaan Garis Poetih 2025
Indonesian Fashion Designer Council (IFDC) dengan bangga menghadirkan koleksi istimewa dari 13 desainer ternama dalam pembukaan Garis Poetih 2025 yang mengusung tema "Raya," sebuah perayaan keindahan dan harmoni busana yang dirancang khusus untuk menyambut Hari Raya dengan penuh gaya dan elegansi.
Melalui tema ini, IFDC menunjukkan bagaimana busana Hari Raya mampu menghadirkan kesan modern, anggun, dan tetap menghormati nilai-nilai tradisi. Warna maroon yang diusulkan langsung oleh Ivan Gunawan menjadi simbol kemewahan, keberanian, dan kesatuan, menciptakan harmoni visual yang memikat di setiap koleksi.
Para Desainer IFDC Turut Berpartisipasi
Carmanita, Chossy Latu, Danny Satriadi, Era Soekamto, Eridani, Ghea Panggabean, Ivan Gunawan, Liliana Lim, Rama Dauhan, Ria Miranda, Wilsen Willim, Mel Ahyar, dan Yosafat Dwi Kurniawan ikut memamerkan koleksi busana masing-masing dalam acara ini. Setiap desainer menampilkan dua koleksi signature look mereka yang didesain secara eksklusif. Karya-karya mereka menggambarkan kekayaan budaya Indonesia yang diterjemahkan ke dalam desain modern yang anggun, sopan, dan penuh makna, sesuai dengan esensi busana untuk Hari Raya.
Acara ini dirancang dengan misi untuk mendukung desainer busana yang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan memperluas pasar. Terutama pada musim Idul Fitri, permintaan koleksi raya semakin meningkat. Karena itulah, koleksi yang ditonjolkan pada pagelaran busana kali ini akan menjadi sumber inspirasi bagi pembeli untuk berbusana di hari raya nanti. Ivan melanjutkan, “Garis Poetih 2025 ini istimewa adalah karena busana yang ditampilkan pada pagelaran kali ini adalah raya series atau raya festival, dan tren busana hari raya adalah busana yang paling ditunggu-tunggu oleh insan fashion. Hal ini bisa dilihat dari tren busana hari raya yang selalu berkembang.”
SETH&LUNA “Haute Lebaran” Diperindah SHAWLPUBLIKA
SETH&LUNA, jenama yang dikenal dengan sentuhan elegan dan inovatif, kembali menghadirkan koleksi istimewa bertema “Nusanta-Raya”. Koleksi ini memadukan keindahan tradisional Nusantara dengan unsur flora dan elemen songket asli Malaysia, menciptakan karya busana yang memikat dan unik.
Menampilkan dua rangkaian utama, yaitu koleksi Full Printed yang terinspirasi dari motif cetakan hijab SHAWLPUBLIKA dan koleksi Avant-Garde. Sebuah eksplorasi busana yang berani, penuh eksperimen, dan dramatis, mengubah cetakan SHAWLPUBLIKA menjadi karya haute couture Lebaran yang eksperimental. Busana dalam koleksi ini dibuat dengan bahan premium seperti twill drill, crepe, dan organdi, dengan highlight pada cetakan eksklusif dan songket asli yang menjadi daya tarik utama. (Elly | Foto: Dok. Istimewa)